Keberingasan TNI hajar bocah sampai polisi
"Kita sesalkan kejadian itu, harusnya mereka beri contoh buat masyarakat."
Beberapa waktu belakangan ini citra buruk Tentara Nasional Indonesia (TNI) tercoreng akibat segelintir anggotanya arogan dengan memukul dan menganiaya warga sipil. Tidak sampai di situ, mereka bahkan sampai adu jotos dengan polisi. Kejadian cukup parah dan bikin geram ketika anggota Marinir Cilandak hajar bocah SD.
Pemukulan dilakukan lima anggota Marinir terjadi pada Minggu (10/1) lalu. KT, bocah SD berusia 12 tahun, menjadi korban keberingasan hingga alami luka berat di sekujur badan hingga wajah.
"Saat itu kondisi anak saya sudah babak belur, bibir berdarah, badan lebam, cuma tinggal pakai celana dalam," kata ayah korban, Purwanto, Rabu (13/1).
Mendengar kabar anaknya dipukul anggota Marini hingga semaput, Purwanto langsung menemui anaknya. Saat itu, KT dalam keadaan hampir bugil tengah diinterogasi para anggota Marinir. Namun, ketika tiba ke komplek Marinir Cilandak, Purwanto diadang dua anggota.
Tidak cuma diadang, Purwanto juga alami kekerasan. Dia mengaku ditendang dua anggota Marinir pada bagian dada. Padahal kedatangannya untuk menemui anaknya. "Saya ditendang di dada dua kali," terangnya.
Meski mengalami kekerasan anggota Marinir Cilandak, akhirnya Purwanto bisa menemui anaknya jelang Magrib. Sayang, kondisi KT saat ditemui dia sudah dalam keadaan babak belur.
Air mata Purwanto tidak terbendung lagi. Sambil memeluk KT, hanya semangat diberikan dia kepada putranya. "Yang kuat ya Nak," ucap dia.
Saat ditemukan ada sejumlah luka di bibir dan punggung korban. Punggung korban banyak mengalami luka gores seperti dicambuk. Hal itu pun dibenarkan oleh RS Prikasih yang merawat korban.
"Ada bekas luka cambuk panjang di punggung korban," ujar Kepala Pelayanan Medis RS Prikasih, Dr Putri Nadia.
Kekerasan dilakukan anggota TNI bukan hanya itu saja. Mereka bahkan tega melakukan kekerasan kepada sesama abdi negara. Seperti diterima Camat Tanah Abang Hidayatulloh dan personel Satpol PP, Mail Kurniawan. Keduanya kena aniaya anggota Paspampres grup A atau pengawal Presiden Joko Widodo, Serda Tomy dan Serda Tengku. Kejadian itu terjadi pada Senin (11/1) malam sekitar pukul 23.45 WIB.
Peristiwa itu bermula saat petugas Satpol PP Jakarta Pusat melakukan penertiban di kawasan Pasar Tanah Abang sekitar pukul 21.00 WIB. Usai melakukan penertiban tiba-tiba dua orang anggota TNI datang ke kantor camat dan memukuli sejumlah staf termasuk camat.
Dua anggota Paspampres itu menendang camat. Sementara seorang petugas Satpol PP dipukul kepalanya dengan menggunakan pistol hingga terjatuh.
"Camat ditendang dan salah seorang petugas, Mail Kurniawan diketok kepalanya dengan pistol sampai terjatuh. Mereka juga mengancam sambil mengarahkan senjata," kata salah seorang anggota satpol yang enggan disebutkan namanya, Selasa (12/1) lalu.
Lebih kurang dalam sepekan, kekerasan dilakukan anggota TNI marak terjadi. Sebelum dua aksi keberingasan tadi, anggota TNI AL bahka sempat adu jotos dengan polisi. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (9/1), di Jalan Perjuangan depan Mini Market Alfa Mart dekat Perumahan Prima Harapan, Bekasi. Korban yakni, Kanit Lantas Bekasi Utara, Iptu Parwoto dan anggota lantas Bekasi Utara, Bripka Sujanamahdi.
Bibir bagian dalam Parwoto sobek, sedangkan Sujanamahdi luka pada bagian hidung dan muka akibat kena bogem mentah anggota TNI AL. Kepala Penerangan Marinir Letkol Wandi saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini empat anggota dari kesatuan Komando Marinir Kwitang, Jakarta Pusat, yang bertindak beringas itu sedang menjalani pemeriksaan.
"Kita sesalkan kejadian itu, harusnya mereka beri contoh buat masyarakat. Kini sudah ditangani oleh POM AL," kata Wandi, Minggu (10/1) lalu.
Menurut Wandi, jika hasil pemeriksaan bersalah para anggota akan dihukum. Baginya, tindakan tegas perlu dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang. "Diproses sesuai hukum, kalau salah ya salah. Apa pun alasannya memukul enggak benar," pungkasnya.