Kecemasan Warga Takut Tsunami Usai Nias Selatan Dilanda Gempa M 6,7
Kepala Pusat Seismologi Teknik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan bila berpotensi adanya tsunami, BMKG akan menyampaikan langsung melalui SMS. Pada gempa Nias Selatan tidak memicu tsunami.
Gempa magnitudo 6,7 mengguncang Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin (14/3) pagi. Camat Lolomatua, Kabupaten Nias Selatan, Alinudi Laila, bercerita masyarakat masih was-was akan potensi terjadinya tsunami pascagempa.
Dalam konferensi pers daring, Alinudi bercerita masyarakat yang merasakan gempa masih menunggu informasi tentang tsunami.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
"Belum ada peringatan apakah tsunami itu ada atau tidak, makanya kami sepertinya gelisah, karena belum diberitakan ada atau tidak secepatnya. Saya buka handphone (ponsel) tidak ada pemberitahuan. Was-was kami, kalau bisa secepatnya diberitahukan," ujar Alinudi. Demikian dikutip dari Antara, Senin (14/3).
Alinudi melaporkan, sejauh ini belum tampak kerusakan bangunan di sekitar pusat gempa. Namun, tampak bahwa daerah dekat perairan, dilaporkan kenaikan tinggi muka air.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Seismologi Teknik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan bila berpotensi adanya tsunami, BMKG akan menyampaikan langsung melalui SMS.
Namun, pada gempa Nias Selatan tidak memicu tsunami. Sehingga informasinya hanya berupa narasi dan parameter gempa serta episentrum gempa.
"Untuk gempa yang tadi pagi terjadi itu tidak berpotensi tsunami, sehingga tidak disampaikan dalam SMS tersebut berpotensi tsunami atau tidak, jadi hanya berupa narasi saja," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan agar warga yang dekat dengan pusat gempa untuk memasang aplikasi Info BMKG di ponsel.
Selain itu, agar pemerintah daerah setempat dapat mengklarifikasi informasi peringatan dini kepada Stasiun Geofisika Gunung Sitoli.
"Intinya kita menjadi paham masih ada yang belum menginstal aplikasi tersebut. Jadi, mohon bantuan dari Pemda Gunungsitoli atau UPT yang ada di di daerah untuk menggencarkan lagi informasi terkait perlunya menginstal aplikasi mobile phone info BMKG. SMS itu hanya untuk orang terbatas ya, hanya di lokasi terdampak saja," ujar Dwikorita.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dangkal dengan magnitudo 6,9 yang mengguncang Nias Selatan, Sumatra Utara, pada Senin sekitar pukul 04.09 WIB, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, mengatakan hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6.0.
Bambang mengatakan gempa magnitudo 6,9 ini mengguncang wilayah pantai selatan Nias Selatan, Sumatra Utara. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,7.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,71° LS 98,50° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 6 kilometer arah selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatra Utara, pada kedalaman 25 km.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, Gunungsitoli dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala intensitas III MMI (terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dengan skala intensitas II MMI (benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Baca juga:
BMKG: Skenario Terburuk Pergerakan Segmen Mentawai Picu Gempa Magnitudo 8,9
BMKG: Sudah 16 Gempa Merusak di Segmen Mentawai
Gempa Magnitudo 6,7 Nias Selatan dan Sumut Terletak di Zona Seismic Gap
BNPB Imbau Warga Sumut Tetap Waspada Usai Gempa Magnitudo 6,7
BMKG: Terjadi 4 Kali Gempa Susulan di Sumut, Terbesar Magnitudo 6