Kecil-Kecil Cabe Rawit, Alat Deadman Device KAI Rahasia Masinis Tetap Fokus saat Mengendarai Lokomotif
Namun, jika masinis masih belum melepas injakannya juga, kereta akan melakukan pengereman darurat.
This is description
Kecil-Kecil Cabe Rawit, Alat Deadman Device KAI Rahasia Masinis Tetap Fokus saat Mengendarai Lokomotif
Ketika bepergian dengan kereta, masinis selalu terlihat fokus dan memberikan sinyal tangan ke arah depan ketika kereta melaju. Namun, bagaimana jika mereka tiba-tiba hilang kesadaran saat berkendara? PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada laman Instagramnya @kai121_ mengunggah sebuah video tentang alat yang dinamakan 'Deadman Device', pada Selasa (8/8).
Berdasarkan Peraturan Menteri 24 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Perkeretaapian pasal 37, Deadman Device merupakan alat berbentuk pedal yang diinjak dan diangkat secara bergantian oleh masinis, yang berfungsi sebagai kesiagaan atau peringatan pada masinis saat mengoperasikan lokomotif. Sistem kerjanya berhubungan dengan pengaktifan pengereman.
- Kecelakaan Kereta di Sentolo Kulon Progo, KAI Periksa Masinis Argo Semeru dan Wilis
- Momen Penumpang Kereta Api Rekam Detik-Detik Kondektur Cegukan, Sempat Tersendat saat Berikan Pengumuman
- Masinis Bakal Kena Sanksi Jika Ada Kecelakaan Kereta? Ini Jawabannya
- Ini Hasil Uji Coba LRT Jabodebek Tanpa Masinis ‘Tembus’ Cuaca Buruk
Seperti namanya, alat ini merupakan pengaman jika sewaktu-waktu terjadi kejadian diluar perkiraan, seperti Masinis hilang kesadaran, atau meninggal mendadak.
Memiliki dua variasi, pada kereta lama Deadman Device berada di bawah, sedangkan yang terbaru berbentuk tombol merah di atas.
Lebih rincinya, berikut fungsi alat Deadman Device:
1. Memastikan bahwa Masinis selalu berada di dalam kabin lokomotif selama perjalanan kereta api berjalan. 2. Memastikan bahwa Masinis selalu waspada terhadap kereta yang dikemudikannya. 3. Memastikan bahwa kereta akan berhenti ketika kondisi fisik Masinis tiba-tiba pingsan atau meninggal saat berdinas.
Walaupun bentuknya kecil, ia wajib tersedia di kabin masinis, sebagaimana telah disinggung tadi dalam Peraturan Menteri 24 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Perkeretaapian.
Pada interval waktu tertentu, Masinis harus menekan tombol dan menginjak Deadman Device, agar sistem merespon bahwa situasi perjalanan kereta berjalan dengan aman dan lancar.
Sebelum bertugas, seorang Masinis harus lebih dulu melalui evaluasi ketat dan pemeriksaan kesehatan, agar dipastikan dalam keadaan sehat dan baik ketika bekerja. Namun, bagaimana jadinya jika Masinis tiba-tiba dalam keadaan buruk?
Bagaimana Jika Masinis Tidak Merespon? Ketika Masinis tidak menekan atau menginjak Deadman Device, secara otomatis alarm peringatan akan berbunyi. Namun, apabila Masinis tetap tidak merespon, laju kereta perlahan akan turun hingga kereta berhenti total.
Sistem Kerja Deadman Device Diketahui sistem kerja alat Deadman Device ini harus diinjak selama 50 detik, lalu dilepas selama 5 detik. Jika masinis menginjak lebih dari 60 detik dan belum dilepas, maka Deadman Device akan berbunyi.
Namun, jika masinis masih belum melepas injakannya juga, kereta akan melakukan pengereman darurat. Begitupun sebaliknya, ketika pedal sudah dilepaskan selama 5 detik, dan tidak ada injakan berikutnya, kereta juga akan melakukan pengereman otomatis.
Waktunya pun akan menyesuaikan dengan kecepatan laju kereta saat dioperasikan.
Harapan KAI
Sebagai bentuk tanggung jawab KAI untuk menjamin keselamatan para penumpangnya. Keberadaan alat ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada penumpang, dan bagi masinis, alat ini bentuk tanggung jawab penuh agar dapat selalu fokus dan konsentrasi ketika bertugas.