Viral Motor Kembali Lawan Arah di Lokasi Kecelakaan Lenteng Agung, Ini Kata Polisi
Kecelakaan tersebut disebabkan sepeda motor yang melawan arah, sehingga menabrak truk yang melintas dan melibatkan tujuh pengendara sepeda motor dengan truk
Kecelakaan truk vs motor terjadi di lokasi tersebut, Selasa (22/8)
Viral Motor Kembali Lawan Arah di Lokasi Kecelakaan Lenteng Agung, Ini Kata Polisi
Lokasi kecelakaan di Jalan Raya Lenteng, Jakarta Selatan kembali ramai dipenuhi kendaraan bermotor yang melawan arah.
Warga nampaknya tidak jera sehabis kecelakaan yang terjadi kemarin Selasa (22/8).
Terlebih, kecelakaan tersebut disebabkan sepeda motor yang melawan arah, sehingga menabrak truk yang melintas dan melibatkan tujuh pengendara sepeda motor dengan truk bermuatan bata.
Sebuah unggahan video di akun Instagram (IG) @jakarta.terkini, memperlihatkan lalu lalang kendaraan yang berusaha melawan arah.
Kendaraan tersebut mengular panjang memadati bahu jalan.
"Masih banyak (motor) yang lawan arah. Di tempat kejadian perkara, masih saja banyak yang lawan arah. Pemotor-pemotor yang lawan arah tidak belajar dari kejadian," kata pengguna dalam video tersebut.
Selain itu, video tersebut juga menyoroti tak adanya polisi yang berjaga di sekitar lokasi kejadian.
"Tak ada polisi," timpalnya dalam video.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polisi Sektor (Polres) Jakarta Selatan, Bayu Marfindo, angkat bicara. Ia mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan unit ETLE mobil di lokasi.
"Kita sudah tempatkan ETLE mobile," ungkapnya.
Bayu juga menjelaskan kedepannya akan ada anggota polisi yang berjaga beserta etle mobile.
Untuk warga yang masih bersikeras melawan arah, ia dengan tegas menyatakan akan memberikan sanksi tilang.
"Tilang," tegasnya.
Bayu pun menambahkan akan memperketat penertiban dan pengawasan di lokasi kejadian untuk mengurangi pelanggaran.
Komentar warganet
"Lawan arah itu enggak haram menurut mereka," tulis @bugiebugie.
"Mereka lebih penting berkurangnya 30 tahun umur mereka dari pada berkurangnya bensin yang (habis) untuk putar lebih jauh dikit," ujar @afianrazi kesal.
"Alasannya 'ngejar waktu, mas', 'antar anak sekolah', 'motornya kejauhan.' Ada aturan itu buat diikuti, buat keselamatan lu, terutama orang yang lu bonceng. Jangan egois!! dikasi tuhan akal itu buat mikir!!!," tegas @roadscrapper.
"Kasih solusi. Ini jalur sekolah, banyak warga yang tinggal daerah sana. Misal dibuat aja jam sekian 2 arah dan jam sekian 1 arah. Tol aja kontra flow di jam-jam tertentu. Kasih pembatas, kasih jarak pada saat 2 arah. Ya repot emang, tapi mau gak tertib? Pemerintah daerah (Pemda) ikutan lah (perbaiki)," pungkas @dany88gunawan