Kesaksian Warga Dahsyatnya Motor vs Truk di Lenteng Agung: Bunyinya Kencang, Ada Korban Pelajar
"Truk bermuatan bata hebel menabrak tujuh pengendara bermotor," kata Kapolsek Jagakarsa.
Serpihan sepeda motor masih berserakan di lokasi
Kesaksian Warga Dahsyatnya Motor vs Truk di Lenteng Agung: Bunyinya Kencang, Ada Korban Pelajar
Kecelakaan beruntun melibatkan tujuh pengendara sepeda motor dengan truk bermuatan bata hebel terjadi di Jalan Raya Lenteng, Jakarta Selatan pada Selasa (22/8) pagi. Kecelakaan tersebut ditengarai lantaran sepeda motor melintas lawan arah hingga menabrak truk tersebut. Pantauan merdeka.com lokasi insiden kecelakaan terjadi tepatnya di depan Halte Wijaya kusuma, Jalan Raya Depok, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tepatnya sekitar 200 meter dari Stasiun Lenteng Agung. Kini, kondisi di lokasi sudah tinggal sisa serpihan sepeda motor yang terlibat kecelakaan. Serta, tanda pilox putih dari polisi yang telah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Terlihat masih ada sisa bercak darah yang sudah tertutup dengan pasir. Petugas keamanan di dekat lokasi, Ari (27) mengatakan sebanyak delapan motor telah berserakan akibat dari menabrak truk yang tengah melintas di pinggir jalan. "Saya lagi menyapu di halaman tiba-tiba dengar 'duar' ada yang lari. Kencang bunyinya. Kirain apa, terus saya lihat tahu-tahu ada motor yang kecelakaan," ujar Sri saat ditemui merdeka.com di lokasi kejadian, Selasa (22/8). Ia mengatakan kecelakaan itu melibatkan salah seorang pelajar yang menjadi korban paling parah bersamaan tiga korban lainnya yang hendak berangkat kerja.
Namun, ia memastikan kalau kecelakaan itu bukan disebabkan sopir truk yang mengantuk. "Orangnya (sopir truk) enggak ngantuk, cuman lagi jalan di pinggiran aja," kata Ari. Sementara itu menurut keterangan saksi yang lain yang merupakan warga sekitar menuturkan kalau di sekitaran lokasi kecelakaan itu memang kerap kali digunakan oleh para pengendara motor melawan arah. Alasannya, hanya untuk menghindari titik kemacetan di sekitaran jalan Lenteng Agung.
"Hampir sudah biasa di sini lawan arus yang dari arah Depok karena kondisi Lenteng agung ke arah pasar Minggu macet terus sedangkan arah Jakarta ke Depok lengang jadi akhirnya lawan arah. Biasanya ada dari arah Universitas Indonesia ke Lenteng agung jadi pada lawan arah," kata warga lain menimpali.
Warga tersebut menjelaskan biasanya kemacetan biasa terjadi khsususnya pada jam kerja seperti di pasar Lenteng agung dan penyebarangan Pasar Lenteng. Sebagian besar didominasi warga sekitar yang ingin bekerja dan para pelajar. Juga Pengendara yang berdatangan dari arah Kelapa Dua, Depok. "Biasanya macet itu sudah mulai dari Universitas Indonesia sudah padet, lalu depan Universitas Pancasila, mungkin karena mau nguber waktu jadi lawan arah" ucapnya.
Ia mengaku fenomena lawan arus di sekitaran lokasi kejadian memang sudah hal yang lumrah. Sekalipun ada pejalan kaki juga tidak menghiraukannya. Menurut dia karena pengendara maupun warga sekitar adalah masih saling kenal satu sama lain sehingga enggan untuk menegur Selain itu, ia menambahkan polisi kerap kali menggelar razia untuk menindak para pengendara yang nakal. Namun itu hanya digelar beberapa tahun yang lalu. "Sebenarnya suka ada razia buat disini tapi sekarang sudah lama banget enggak ada bang," jelas dia.
Sebelumnya, Kapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam Lisendra mengatakan kecelakaan itu terjadi pada pukul 07.00 WIB pagi tadi. Tepatnya di jalan Raya Lenteng Agung arah Depok. "Truk bermuatan bata hebel menabrak tujuh pengendara bermotor," kata dia saat dikonfirmasi. Ia mengatakan saat ini korban telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Namun ia belum dapat merinci berapa jumlah korban.