Kejagung Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Pabrik Blast Furnance oleh Krakatau Steel
Burhanuddin menyatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan telah memeriksa sebanyak 50 orang pihak terkait. Kejagung juga telah berkoordinasi dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi ahli, antara lain dari PPATK, LKPP, hingga Ahli Teknis Terkait Pekerjaan.
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah melakukan penyelidikan atas kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan pabrik Blast Furnance oleh PT Krakatau Steel. Hal itu berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan dari Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) dengan Nomor: Print- 22/F.2/Fd.1/10/2021 tanggal 29 Oktober 2021.
"Kasus tersebut terjadi antara tahun 2011 sampai tahun 2019, di mana PT Krakatau Steel (Persero) membangun Pabrik Blast Furnance (BFC) dengan menggunakan bahan bakar batubara agar biaya produksi yang lebih murah, jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar gas maka biaya produksi akan lebih mahal. Proyek tersebut dibangun dengan maksud untuk memajukan industri baja nasional," tutur Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa yang sedang dilakukan Kejaksaan Agung terkait korupsi timah? Kebakaran Agung (Kejagung) tengah berkodinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghitung kerugian negara akibat mega korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa yang dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jaksel dalam kasus korupsi timah? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Menurut Burhanuddin, pada awalnya proyek pembangunan pabrik Blast Furnace tersebut dilaksanakan oleh Konsorsium MCC CERI dan PT Krakatau Engineering, sesuai hasil lelang tanggal 31 Maret 2011 dengan nilai kontrak setelah mengalami perubahan adalah Rp 6.921.409.421.190 dan telah dilakukan pembayaran ke pihak pemenang lelang senilai Rp 5.351.089.465.278.
Namun, pekerjaan yang belum tuntas 100 persen itu kemudian dihentikan pada tanggal 19 Desember 2019 dan setelah dilakukan uji coba operasi, biaya produksi lebih besar dari harga baja di pasar. Selain itu, pekerjaan itu sampai dengan saat ini belum diserahterimakan dengan kondisi tidak dapat beroperasi lagi.
"Oleh karena itu peristiwa pidana tersebut dapat menimbulkan kerugian keuangan negara," jelas dia.
Burhanuddin menyatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan telah memeriksa sebanyak 50 orang pihak terkait. Kejagung juga telah berkoordinasi dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi ahli, antara lain dari PPATK, LKPP, hingga Ahli Teknis Terkait Pekerjaan.
"Dalam penyelidikan kasus tersebut penyelidik telah menemukan peristiwa pidana. Oleh karena itu dalam waktu yang tidak terlalu lama kasus tersebut akan ditingkatkan penanganannya ke tahap penyidikan umum dengan pihak-pihak yang bertanggungjawab adalah pihak Krakatau Steel dan rekanan," Burhanuddin menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kejagung Periksa Tiga Saksi Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda
Kejagung Periksa Pjs Penata Saham Asabri Terkait Kasus Korupsi
Kejagung Serahkan Hasil Penyidikan Kasus Korupsi Satelit Kemhan ke Puspom TNI
Kejagung Sita 12 Aset Tersangka Korupsi LPEI, Termasuk Kafe dan Bengkel
Kejaksaan Agung Tangkap Buronan Kasus Korupsi Pembangunan Bandara Trinsing