Kekecewaan Novel Baswedan kepada KPK, Polri & Jokowi atas mandeknya kasus air keras
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kecewa dengan penanganan kasus penyerangan air keras terhadap dirinya. Sudah 500 hari Polri belum berhasil mengungkap pelaku atau dalang penyerangan air keras itu.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kecewa dengan penanganan kasus penyerangan air keras terhadap dirinya. Sudah 500 hari Polri belum berhasil mengungkap pelaku atau dalang penyerangan air keras itu.
Permintaan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang sering dia minta tidak juga ditindaklanjuti oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ditambah, pimpinan KPK juga dianggap cuek dengan kasusnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
"Sampai sekarang pimpinan KPK belum pernah perjuangkan hal itu. Saya ucapkan terimakasih," ujar Novel di Gedung Penunjang KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/11).
Menurut Novel, seharusnya pimpinan KPK bisa menggunakan kekuatannya untuk mendorong Presiden Jokowi membentuk TGPF. Novel takut jika apa yang dialaminya akan diterima juga oleh penyidik KPK lainnya dan pegawai instansi lain.
"Tapi sejak awal sampaikan, saya tidak pernah meminta urusan penyerangan kepada saya dijadikan yang utama. Bagaimana dengan permintaan saya semua teror diungkap. Karena saya masih ingat dalam suatu kesempatan, pimpinan KPK menyampaikan juga, bahwa pimpinan KPK berkeinginan melindungi kami," kata Novel.
Novel menduga, kepolisian masih belum berani mengungkap lantaran merasa takut. Namun, jika Presiden Jokowi tak turun tangan, Novel takut sudah tak ada lagi keadilan bagi dirinya.
"Saya pikir pimpinan Polri takut untuk mengungkap, ada wajarnya. Pimpinan Polri bisa diintervensi oleh politik dan lain-lain. Pertanyaannya saya, kira-kira Presiden takut enggak mengungkap ini? Kalau Presiden takut mengungkap ini, saya sangat sedih. Mengapa? Karena Presiden adalah yang paling bisa diharapkan dan memimpin negara dan bangsa ini. Kalau beliau juga masih takut, kepada siapa lagi yang bisa menegakan keadilan di negeri ini," kata Novel.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
500 Hari kasus penyerangan Novel Baswedan tanpa kejelasan
Jelang 500 hari kasus Novel Baswedan dan TGPF yang tak jelas
Fadli Zon sebut hoaks Ratna Sarumpaet polisi layak raih MURI, bagaimana kasus Novel?
Polisi diminta selesaikan kasus Novel secepat ungkap kebohongan Ratna Sarumpaet
Kasus Novel tidak selesai, kubu Jokowi bilang 'kalau intervensi abuse of power'
Prabowo janji ungkap kasus Novel Baswedan, Ma'ruf serahkan ke polisi