Kekerasan terus terjadi, harmoni di Yogya semakin rapuh
Belakangan ini banyak kekerasan justru terjadi di Yogya. Bahkan cenderung meningkat.
Kasus kekerasan di Yogyakarta sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Padahal Yogya selama ini dikenal sebagai provinsi yang memiliki tingkat toleransi antarsesama paling tinggi.
Belakangan ini banyak kekerasan justru terjadi di Yogya. Bahkan cenderung meningkat.
Ketua DPRD Yogyakarta Yoeke Indra Agung Laksana menyebut, kekerasan di Yogya sudah mencapai tahap kritis. Berikut ini beberapa kasus kekerasan terjadi di tanah Yogya yang dirangkum merdeka.com:
-
Bagaimana kerangka-kerangka manusia abad keenam itu terawetkan? Jenna Smith dari Dyfed Archaeological Trust yang memimpin penggalian mengatakan kerangka tersebut cukup awet karena seluruhnya terendam di dalam pasir.
-
Bagaimana masyarakat Dusun Thekelan menjaga kerukunan antar umat beragama? Pada perayaan Natal 2023 kemarin, warga umat Islam dan Buddha di Thekelan berkumpul di jalan. Mereka berjabat tangan sekaligus memberikan selamat pada umat Kristiani yang baru selesai menjalankan ibadah di gereja. Mereka menyalami satu per satu umat Kristiani yang telah berdiri berjajar di depan gereja.
-
Dimana kerangka-kerangka manusia abad keenam itu ditemukan? Para ahli arkeologi menemukan situs pemakaman khusus wanita dan anak-anak tepat di bawah permukaan bukit pasir Teluk Whitesands di Kota St David’s, Wales.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jemaat Santo Fransiscus Agung diserang
Kasus ini paling anyar terjadi. Tepatnya pada 29 Mei 2014 lalu. Sekelompok orang berpakain gamis menyerang Jemaat Santo Fransiscus Agung Gereja Banteng, Sleman.
Saat itu jemaat sedang menggelar kebaktian di rumah Julius Felicianus di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sleman. Rumah milik direktur Galang Press itu massa mengamuk. Bahkan ada yang membawa senjata tajam.
Salah satu saksi mengatakan, warga protes karena tempat yang digunakan bukan tempat ibadah. Dan bangunan itu juga tidak mendapatkan izin sebagai tempat ibadah gereja. Sejak 2012 bangunan itu sudah disegel oleh pemerintah Kabupaten Sleman.
Diskusi buku Irshad Manji dibubarkan
Kasus ini terjadi pada tahun 2012, tepatnya pada 9 Juni. Massa yang tergabung dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) membubarkan diskusi buku karangan Irshad Manji "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Massa langsung memaksa masuk dalam diskusi itu yang tengah digelar. Akibatnya terjadi bentrokan.
Dalam kasus penyerangan ini sebanyak lima orang ini terluka. Tidak itu saja, sejumlah bangunan dirusak massa.
Ormas FAKI bubarkan diskusi keturunan eks PKI
Pada 2013, Ormas FAKI membubarkan diskusi yang dilakukan oleh sejumlah keturunan korban tragedi PKI tahun 65 di yayasan Santi Dharma, Godean, Sleman. Dalam kejadian tersebut setidaknya dua orang terluka. Koordinator diskusi, Irena juga telah melaporkan kasus ini ke Polda DIY didampingi oleh LBH Yogyakarta.
Komisaris Komnas HAM Natalius Pigai saat itu pernah mendesak agar agar Polda DIY segera menuntaskan kasus ini. "Itu adalah pelanggaran HAM, orang punya hanya untuk berkumpul, berdiskusi, berserikat menyatakan pendapat, karena itu kami mau berkoordinasi dengan Polda terkait dengan kasus itu," kata Natalius kala itu.
Natalius berpendapat seharusnya dalam kasus ini sudah ada tindakan yang diambil karena pelakunya sudah jelas diketahui.