Keluarga bersyukur Sofyan berhasil kabur dari kelompok Abu Sayyaf
Sofyan berhasil kabur setelah melarikan diri menyusuri hutan bakau. Kini dia aman bersama aparat Filipina.
Satu ABK Tugboat Charles, M Sofyan (28), berhasil kabur dari sekapan Al Habsy Misaya, salah satu faksi militan Abu Sayyaf. Dia kini berada dalam pengamanan kepolisian Filipina.
Bebasnya Sofyan dari sekapan Al Habsy Misaya, terdengar di telinga keluarga korban ABK yang tinggal di mes karyawan PT Rusianto Bersaudara. Risna, keluarga Sofyan, sudah mengabarkan ke keluarganya yang berada di Sulawesi Selatan. Informasi itu awalnya dia terima dari pemberitaan media.
"Iya saya dengar kabar itu. Alhamdulillah. Informasi ini sudah saya kabarkan ke Sulawesi, Alhamdulillah senang juga," kata Risna, kepada wartawan di mes karyawan, Sungai Lais, Rabu (17/8) sore.
Keluarga para ABK berkumpul di kediaman Elona Rahmadani, istri Robin Piter, usai beredarnya informasi bebasnya Sofyan dari militan Abu Sayyaf. Selain Risna, juga hadir Dian Megawati Ahmad (istri Ismail) dan juga termasuk Elona Ramadhani.
"Kita berharap, enam orang lainnya juga bisa segera bebas. Itu yang saya harapkan tentunya," sebut Risna.
Sementara, istri Sofyan, Sri Dewi, yang dihubungi melalui sambungan telepon, juga menerima kabar kaburnya Sofyan. Dia menerima kabar itu sekitar pukul 16.00 WITA dan bersyukur suaminya berhasil bebas.
"Iya, saya dengar kabar itu jam 4 tadi. Ada yang menelpon saya dari Jakarta, mengabarkan suami saya kabur. Saya kira ada apa."
Elona dan Dian, tidak bisa menahan haru, pascabebasnya Sofyan. Meski bukan suami mereka, namun mereka berharap suami mereka juga bisa bebas dari sekapan militan bersenjata di selatan Filipina itu.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan Sofyan, dia memutuskan kabur setelah para penculik mengancam bakal memenggalnya jika tebusan tak dibayar. Dia kemudian menempuh rute pelarian melalui hutan bakau, di antara Barangay Bual dan Bato-Itum. Belum jelas bagaimana nasib enam rekan Sofyan lainnya yang masih ditawan Abu Sayyaf. Keenam orang itu adalah Ismail, Muhammad Nasir, Kapten Ferry Arifin, Robin Piter, Mabrur dan Edi Suryono.