Keluarga korban AirAsia kesal kesedihan mereka diabadikan media
Nada keberatan juga disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengaku mendapat pengaduan keluarga korban.
Biasanya, setiap ada jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil diidentifikasi, akan dilakukan jumpa pers dan upacara seremonial penyerahan jenazah. Namun sejak hari ini, upacara penyerahan jenazah mulai ditiadakan.
"Hari ini tidak ada seremonial penyerahan jenazah. Langsung kami serahkan kepada keluarga," kata Kombes Pol Awi Sutiono, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Sabtu (3/1).
Biasanya wartawan bebas meliput acara upacara penyerahan jenazah dari Polri ke AirAsia. Kemudian dilanjutkan dari AirAsia akan menyerahkan kepada keluarga korban. Upacara biasanya digelar di dalam rumah sakit Bhayangkara.
Namun karena ekspos yang dianggap berlebihan oleh keluarga, akhirnya acara itu ditiadakan. Keluarga keberatan, kesedihan mereka dipotret, diabadikan bahkan disiarkan secara live.
Meski hari ini dirilis dua jenazah yang teridentifikasi, yakni The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal, namun tidak digelar acara penyerahan.
"Mohon setiap penyerahan hasil identifikasi tidak dibuka kepada pers. Bisa dipertimbangkan, mohon memahami keluarga kami yang di rumah. Mereka masih berharap anggota keluarga bisa ditemukan dengan selamat," kata seorang penanya yang disampaikan langsung kepada Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Nada keberatan juga disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengaku mendapat pengaduan dari para keluarga korban. Mereka mengaku keberatan dengan ekspos kesedihan para korban.
"Tanya ke saya saja, jangan keluarga korban. Mereka sedang bersedih, kalau pingin tanya banyak hal tanya saya saja. Kasihan mereka, sedang susah," kata Risma berulang-ulang.