Kasus Turbulensi Bikin Masyarakat Takut Naik Pesawat, Kemenhub Ambil Langkah Begini
Turbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Turbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Kasus Turbulensi Bikin Masyarakat Takut Naik Pesawat, Kemenhub Ambil Langkah Begini
Sejumlah kasus turbulensi para menghantui beberapa maskapai dunia hingga menimbulkan korban jiwa. Perubahan iklim disebut sebagai salah satu penyebab meningkatnya turbulensi pesawat.
Hal itu diamini oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menurut dia, pola cuaca yang tak teratur saat ini membuat industri aviasi wajib beradaptasi.
"Turbulensi ini kan bisa jadi satu anomali cuaca yang kita juga alami sekarang. Bukan musim hujan, sekarang hujan, itu anomali cuaca," ujar Menhub saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (28/5).
"Sehingga apa yang terjadi di dunia yang urusannya angin, cuaca dan sebagainya itu ada perubahan-perubahan yang terjadi," imbuh dia.
Menindaklanjuti fenomena ini, Kementerian Perhubungan bakal memaksimalkan fungsi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk bisa mengontrol perubahan cuaca di Indonesia.
Lalu, Kemenhub juga bekerjasama dengan sejumlah otoritas penerbangan internasional semisal FAA dan ICAO, agar segala risiko kecelakaan terhadap penumpang pesawat bisa terhindari.
"Tentu kita akan memaksimalkan fungsi BMKG untuk merespon itu. Insya Allah kita di Indonesia kontrol dengan baik," tegas Menhub.
"Turbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi. Oleh karenanya, kita bekerjasama dengan beberapa lembaga internasional, akan membahas apa saja yang harus ditambahkan dalam rangka memastikan safety itu diperoleh dengan baik oleh masyarakat pada jasa industri aviasi," tuturnya.