Keluarga korban Lion Air JT 610 diarahkan ke pusat krisis di Jakarta
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya belum dapat mengidentifikasi korban yang telah ditemukan.
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 diarahkan ke pusat krisis. Adapun pusat krisis tersebut terdapat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dan Hotel Budget di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
"Halim, RS Polri Kramat Jati, Hotel di Cawang, semua keluarga korban dari Bandara Soekarno-Hatta digeser ke sana," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Victor Togi Tambunan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (30/10).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Semua keluarga korban yang mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta diarahkan ke tiga tempat tersebut. Alasannya karena lebih dekat dengan RS Polri. Hal ini untuk mempermudah proses penyerahan data.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya belum dapat mengidentifikasi korban yang telah ditemukan.
"Belum, belum. Kami akan bekerja dan berkoordinasi dengan Tim DVI (Disaster Victim Identification)," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (30/10).
Sementara itu, salah satu keluarga korban atas nama Mangatur Sihombing juga telah mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta untuk menyerahkan data yang dibutuhkan.
"Ijazah, pas foto terakhir, sidik jari, kartu keluarga," jelas Yanti, keluarga dari korban Sihombing.
Ia menjelaskan bahwa anak kandung pertama dari korban juga sudah dalam perjalanan menuju RS Polri Kramat Jati.
"Ini si Rico lagi otw, anak kandung pertamanya. Dia juga yang akan nanti tes DNA semuanya, bawa berkas yang itunya aja. Lagi di Rumah Sakit Polri. Pokoknya untuk penyerahan berkas dan semuanya. Identifikasi," tutup Mangatur.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Baca juga:
Ratusan keluarga korban Lion Air JT 610 datangi RS Polri jalani proses antemortem
Pusat krisis Lion Air JT 610 beroperasi hingga Jumat
Pusat krisis kecelakaan Lion Air di Halim beroperasi hingga Jumat
Selasa pagi, Tim SAR kembali temukan potongan tubuh manusia di perairan Karawang
Basarnas temukan benda mirip busa diduga milik Lion Air JT 610
Keluarga korban Lion Air JT 610 bergeser dari Soekarno-Hatta ke Halim