Keluarga tak percaya Yoki gabung ISIS dan jadi DPO Polisi Filipina
Keluarga hilang kontak dengan Yoki sejak 27 Februari 2017. Saat itu Yoki meninggalkan semua grup percakapan keluarga di Whatsapp. Lama tak ada kabar, kini Yoki masuk dalam DPO Polisi Filipina.
Yoki Pratama Windyarto (21) menjadi buronan Polisi Filipina karena bergabung dengan ISIS di sana. Ibunda Yoki, Eni (49) yakin anaknya tidak terlibat jaringan teroris Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan.
"Saya yakin anak saya tidak terlibat, karena saya kenal anak saya. Dia perilakunya baik, tidak merokok, dan jarang keluyuran," katanya saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kemarin. Dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, dia mengharapkan masyarakat tidak gegabah menilai anaknya sebelum adanya kejelasan mengenai keterlibatan Yoki dalam penyerangan di Marawi.
Kendati demikian, dia mengaku lega dengan adanya pemberitaan tentang Yoki sehingga bisa tahu keberadaan anak sulungnya setelah kehilangan kontak sejak 27 Februari 2017.
Sejak saat itu, kata dia, Yoki meninggalkan semua grup percakapan keluarga dalam jejaring sosial Whatsapp.
Menurut dia, keluarga sudah berupaya melapor ke kepolisian terkait hilangnya kontak dengan Yoki namun tidak pernah mendapat kabar hingga muncul pemberitaan jika anaknya masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian Filipina.
"Saya berharap pemerintah bisa membawa pulang Yoki dari Filipina dan melakukan pemeriksaan di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Eni mengatakan Yoki yang diwisuda pada 8 September 2016 setelah dinyatakan lulus dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, itu diterima bekerja di PT GMF AeroAsia sejak 26 Desember 2016.
Ia mengaku terakhir bertemu dengan Yoki pada pertengahan bulan Februari saat sedang sakit cacar.
"Saat itu dia sakit cacar dan dirawat di rumah Pakdenya di Bekasi. Waktu kami tengok, tidak ada perubahan perilaku, cuma rambutnya saja yang sedikit panjang," katanya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Saiful Anwar mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Densus 88 untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga mendatangi rumah orang tua Yoki.
"Berdasarkan keterangan dari orang tua Yoki, setelah lulus SMA, Yoki melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah di Kabupaten Tangerang, Banten. Pada semester akhir kuliahnya, orang tua Yoki menuturkan bahwa putranya mengalami perubahan sikap. Yoki juga menceritakan bahwa dia memiliki teman kuliah asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang ahli ibadah," kata Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Polisi Sulistyo Dwi Cahyono.
Baca juga:
Tentara serang markas ISIS di Filipina, tiga militan Indonesia tewas
Polri tak kaget militer Filipina temukan 3 paspor WNI terkait ISIS
Polisi Filipina tak bisa konfirmasi tewasnya 3 WNI militan Maute
Filipina tetapkan 4 WNI masuk DPO karena gabung ISIS
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Mengapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara penting? Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ungkap Winfried Wicklein.