Keluarga terduga teroris di Sukodono Sidoarjo dikenal misterius
Syakroni mengaku, pertemuan itu dilakukan setiap tiga bulan sekali. Keluarga itu, lanjut dia, sudah tinggal di rumah lantai dua berpagar cat hitam putih tersebut sekitar dua tahun silam. Keluarga itu juga dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.
Satu keluarga terduga teroris di Kavling Gang Guwo RT 19, RW 05 Dusun Dungus, Desa Sukodono Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, pada Jumat (18/5) malam diamankan petugas. Diketahui keluarga tersebut sering melakukan perkumpulan saat malam hari.
"Setahu saya mereka sering melakukan pertemuan waktu malam hari. Kami tidak tau yang mereka bicarakan itu apa, entah pengajian atau hanya sekedar kumpul-kumpul," ucap Syakroni, Ketua RT setempat ketika ditemui sejumlah wartawan, Sabtu (19/5) sore.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Ia mengaku, pertemuan itu dilakukan setiap tiga bulan sekali. Keluarga itu, lanjut dia, sudah tinggal di rumah lantai dua berpagar cat hitam putih tersebut sekitar dua tahun silam. Keluarga itu juga dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.
"Selama ini jarang bertetangga. Ya, biasanya itu perkumpulan dengan jemaah mereka itu, bukan warga sini. Setahu saya perkumpulan mereka memakai baju seperti golongannya itu, kadang juga membawa anak-anak kecil," ungkap dia.
Selain melakukan perkumpulan dengan golongannya, Syakroni mengaku bila satu keluarga yang diamankan Densus 88 Antiteror itu juga diketahui bukan asli penduduk setempat, melainkan pindahan dari Jalan Welirang Perumahan Kepuh Permai Kecamatan Waru, Sidoarjo.
"Bukan asli (warga) sini, mereka pendatang. Seingat saya rumah itu habis direnovasi baru dibeli itu (keluarga terduga teroris)," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror mengamankan satu keluarga yang diduga teroris di Kavling Gang Guwo RT 19, RW 05 Dusun Dungus, Desa Sukodono Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Petugas mengamankan empat orang yaitu pasangan suami istri MAH (41) dan S (40), serta dua anaknya yaitu IJ (13) dan LH (12), pada penangkapan yang disaksikan Ketua RT setempat, pada Jum'at (18/5) malam, sekitar pukul 23.00 Wib.
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya, busur dan anak panah, serta dua bungkus potasium yang dimasukkan di dalam tas kantong plastik, emas batangan sebanyak empat buah, uang Rp 21,5 juta.
Bukan hanya itu, sejumlah perhiasan berupa cincin, anting, liontin juga turut diamankan pihak petugas. "Barang bukti yang itu saya saksikan sendiri. Itu semua sudah diamankan petugas," tutup Syaroni.
Baca juga:
Keangkeran kompleks makam Mr X Sidoarjo, tempat jenazah korban petrus hingga teroris
2 Liang kubur untuk terduga teroris disiapkan di Pemakaman Mr X Pucang
Kompolnas sebut bom bunuh diri bersama keluarga yang pertama di dunia
Polri: Tidak pernah ada penyitaan Alquran sebagai barang bukti
PWNU Jatim usul jasad teroris yang ditolak warga dikubur di hutan
Sofyan Tsauri jawab tudingan sebagai pencetak teroris Indonesia