Keluarga terpidana mati mulai berdatangan ke Nusakambangan
Rohaniawan juga tampak mulai memasuki area Lapas Nusakambangan.
Sedikitnya dua bus memasuki Dermaga Wijayapura untuk diseberangkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam rombongan bus tersebut terdapat beberapa tamu dan keluarga terpidana mati yang kemungkinan besar akan dieksekusi mati tahap tiga.
Pantauan merdeka.com, Kamis (28/7), rombongan bus dikawal satu mobil vooridjer dari Kepolisian Resor (Polres) Cilacap. Kendaraan yang diperkirakan mengangkut tamu dan keluarga tersebut tiba di Dermaga Wijayapura sekitar pukul 18.15 WIB. Selain itu, ada dua minibus yang membawa rombongan jaksa ikut turun di dermaga.
Sementara itu, suasana penjagaan di Dermaga Wijayapura sudah mulai ketat. Aparat bersenjata laras panjang yang berasal dari satuan Brimob berjaga di sekitar pos penyeberangan. Tak hanya itu, puluhan aparat kepolisian juga ikut turun menjaga beberapa sumber penting yang biasa diwawancara jurnalis.
Kawalan terhadap rohaniawan yang datang juga menyulitkan awak media untuk mendapat informasi. Sekitar pukul 19.00 WIB, berturut-turut datang rohaniawan Romo Caroulus yang mendampingi terpidana mati beragama Katolik.
Tak lama kemudian, pendamping agama Islam, Hasan Makarim juga sudah memasuki Dermaga Wijayapura untuk menyeberangi Pulau Nusakambangan.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah mengenai waktu pelaksanaan eksekusi mati tahap tiga. Sementara itu, Kepala Sub bagian Humas Polres Cilacap, Ajun Komisaris Bintoro Wasono belum bisa berbicara banyak. "Tunggu saja," katanya singkat.
Sementara itu, cuaca di sekitar Dermaga Wijayapura sudah mulai berubah. Angin berhembus kencang dari arah perairan. Sebelumnya, pada sore hari Dermaga Wijayapura sempat diguyur hujan ringan.