Kemendagri: Tak Ada Desa Fiktif yang Ada Hanya Kesalahan Administrasi
Tim Verifikasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih mengkaji dugaan desa fiktif sebagai penerima dana desa Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemendagri menyatakan tidak ada istilah desa fiktif yang ada hanya desa dengan kesalahan administrasi.
Tim Verifikasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih mengkaji dugaan desa fiktif sebagai penerima dana desa Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemendagri menyatakan tidak ada istilah desa fiktif yang ada hanya desa dengan kesalahan administrasi.
"Kesalahan administrasi saja. Intinya itu," kata Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Nata Irawan di kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (11/11).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Di mana korupsi dana desa paling banyak ditemukan? Dari sepuluh besar, sektor desa paling banyak dengan total 187," kata Peneliti ICW Diky Anindya dalam rilis terkait Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2023, Senin (20/5).
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
Menurut Nata, dari laporan tim verifikasi desa itu terletak di daerah terpencil. Bahkan jarak ditempuh dari pusat kota mencapai dua hingga tiga jam menggunakan motot.
"Jauh sekali. Memang naik motor itu 2-3 jam ke lokasi. Tim kami di sana. Saya telepon belum dijawab karena sinyal susah," ujar Nata.
Hasil Penelusuran Tim Verifikasi Desa Fiktif Disampaikan Pekan Ini
Nata menjelaskan hasil verifikasi tim Kemendagri itu akan disampaikan ke publik. Hasil kajian tim verifikasi itu akan disampaikan akhir pekan ini.
"Jumat, mudah-mudahan mereka pulang. Saya lapor Pak menteri. Nanti arahannya dari dia kan. Data pemerintah enggak boleh beda-beda. Harus sama," ucap Nata.
Dia menuturkan, usai berkomunikasi dengan Kemenko PMK, KSP, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Desa, jangan ada lagi istilah desa fiktif atau desa siluman.
"Kita sepakat mengatakan persoalan istilah desa fiktif, jangan ada kalimat seperti itu lagi. Desa siluman sebaiknya tidak. Desa itu adalah desa yang sedang perbaikan administrasi," ungkap Nata.
Soal disebut-sebut desa itu tidak dihuni, masih kata dia, semuanya masih menunggu hasil dari investasi hasil dari timnya.
"Kalau orang katakan, orangnya enggak ada, baru kita mau lihat disebabkan karena apa. Nanti tim kami menjawab," tutur Nata.
Begitu juga, masih kata dia, soal dana desa, pihaknya juga masih menunggu hasil dari tim investigasi.
"Ya kita lihat dulu. Kalau laporannya sudah lengkap, kita baru bisa ngomong indikasi seperti itu terjadi atau tidak (disalurkan dana desa ke desa yang tak berpenghuni)," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)