Kemendikbud pastikan soal UN Jokowi tidak bermuatan politik
Soal yang dibuat sejak bulan Juli-Oktober 2013 sudah melalui tahapan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kementerian Pendidikan dan Budaya telah memastikan jika soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengandung nama Joko Widodo tidak bermuatan politik. Pasalnya, soal yang dibuat sejak bulan Juli-Oktober 2013 sudah melalui tahapan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Prosesnya tidak salah, ada tahapan soalnya. Jauh sebelum Jokowi capres soal sudah dibuat oleh akademisi, dosen, guru dan Litbang Mendikbud," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad kepada wartawan, di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu, (16/3).
Dia menambahkan, pihaknya telah membuat tim yang dikoordinatori Wamendikbud Musliar Kasim untuk menangani kasus soal UN ini. Namun, kata dia, pihaknya akan berjanji mengevaluasi sehingga kejadian ini tidak terulang kembali.
"Tim Wamen, mungkin pekan akhir akan bekerja. Kita akan mendalami kalau ini tidak ada hubungannya dengan politik, murni kebetulan atau kecolongan. Paling tidak ini tidak terulang lagi," tutur dia.
Selain itu dia, mengatakan tidak hanya nama Joko Widodo saja yang beredar di soal UN tersebut, namun nama-nama lain juga tercantum. "Tidak ada juga Jokowi, ada Iwan Fals dan nama yang lain juga. Nah itu nanti bagian evaluasi kami," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Ujian Nasional Senin (14/4) lalu sempat dihebohkan dengan munculnya nama Gubernur DKI Joko Widodo dalam soal Bahasa Indonesia SMA/MA. Namun, ternyata bukan hanya soal Bahasa Indonesia yang memuat nama Jokowi, soal Bahasa Inggris yang diujikan hari ini juga memuat nama Jokowi. Soal tersebut ditemukan beberapa sekolah di daerah Tangerang.