Kemendikbud Tegaskan Bantuan Kuota Internet Bukan Berbentuk Nomor Baru atau Perdana
Apabila ada pendidik atau peserta didik yang mendapat bantuan kuota dengan besaran yang tidak sesuai, terlebih menggunakan nomor baru/perdana, dapat dipastikan hal tersebut bukan bantuan resmi dari Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyalurkan bantuan kuota internet ke 27 juta lebih nomor telepon pendidik dan peserta didik. Kemendikbud menegaskan, bantuan yang diberikan langsung dikirim ke nomor ponsel yang telah didaftarkan, bukan dalam bentuk nomor baru atau nomor perdana.
"Penyaluran kuota Kemendikbud tidak menuntut penerima bantuan menggunakan nomor baru/nomor perdana karena bantuan akan disalurkan langsung ke nomor ponsel yang didaftarkan melalui Dapodik melalui serangkaian verifikasi dan validasi," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusdatin, Kemendikbud, Hasan Chabibie, dalam keterangan tulis, Selasa (29/9).
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kapan website menjadi penting? Dalam era digital yang terus berkembang, keberadaan website menjadi suatu hal yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
Dia menegaskan, apabila ada pendidik atau peserta didik yang mendapat bantuan kuota dengan besaran yang tidak sesuai, terlebih menggunakan nomor baru/perdana, dapat dipastikan hal tersebut bukan bantuan resmi dari Kemendikbud.
Perlu diketahui, terdapat dua jenis kuota yang diberikan Kemendikbud. Satu adalah kuota umum yaitu kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi seperti kuota reguler pada umumnya. Dua adalah kuota belajar yaitu kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses ratusan laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar pada: http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.
Hasan Chabibie juga menjelaskan alasan mengapa bantuan kuota internet pendidikan tak disalurkan melalui voucher ataupun lainnya. Hal itu guna menghindari potensi jual beli voucher bantuan kuota internet.
"Jangan salah voucher pulsa yang kita berikan itu bisa diperjualbelikan, bisa dikirimkan. Ini juga nanti jadi pertanyaan juga buat kita kan jangan-jangan kalau kita kasih voucher pulsa gak dipakai buat langganan kuota data untuk belajar. Ini nanti jadi persoalan lagi buat kami," kata Hasan Chabibie.
Hasan Chabinie menjelaskan, secara teknis metode penyaluran bantuan kuota internet pendidikan yang paling ideal adalah seperti yang dilakukan saat ini.
Sebab proses verifikasi nomor telepon yang dilakukan pihaknya pun amat ketat. Peluang oknum yang berniat memainkan bantuan ini demi kepentingan pribadi pun bisa diminimalisir.
"Setelah mengetahui betul nomor-nomor itu terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan Pangkalan Data Dikti, kami melakukan verifikasi dan validasi terkait kebenaran nomor tersebut," beber dia.
Hasan juga menambahkan bahwa Kemendikbud membuka masukan dan aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat terkait daftar pada laman Kuota Belajar.
"Kami menerima masukan dan saran dari masyarakat untuk memberikan perkembangan aplikasi apa saja yang dapat terdaftar di laman Kuota Belajar. Aplikasi di catatan kami bukan harga mati, jadi masih bisa ditambah atas hasil diskusi bersama masyarakat. Kolaborasi dan sinergi sudah selayaknya dilaksanakan semua pihak, terutama pada masa krisis ini. Segala ikhtiar terus kami lakukan demi menjaga nyala api peserta didik," jelas dia.
Informasi lebih lanjut terkait bantuan kuota data internet dapat diperoleh pada Buku Saku Program Kuota Belajar Bagi Siswa, Guru, dan Dosen serta Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 14 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Internet 2020 yang dapat diunduh melalui http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com