Kemenhan Siapkan Langkah Strategis Hadapi Covid-19
Menurut dia, pandemi yang terjadi sekarang bisa diibaratkan sedang berperang melawan musuh tak terlihat yang telah mengubah sendi-sendi kehidupan dan cara manusia berinteraksi.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, wabah pandemi virus corona atau Covid-19, menjadi ujian bagi ketahanan nirmiliter sebuah negara, terutama di sektor kesehatan dan pangan. Dia menuturkan, pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi sekarang menyadarkan bahwa isu di bidang pertahanan itu tak hanya masalah Alutsista, tetapi ketahanan nirmiliter seperti kesehatan dan pangan adalah hal yang strategis.
"Saya masih teringat usai dilantik oleh Pak Presiden Jokowi pada 25 Oktober 2019, ketika ditanya media soal pertahanan. Saat itu saya nyatakan perang di masa depan itu salah satunya melawan penyebaran virus dan penyakit," kata Trenggono saat berdiskusi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melalui video conference membahas Ketahanan Nasional dan Pandemi Covid-19, Jumat (22/5).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Menurut dia, pandemi yang terjadi sekarang bisa diibaratkan sedang berperang melawan musuh tak terlihat yang telah mengubah sendi-sendi kehidupan dan cara manusia berinteraksi.
"Saat ini kami tengah merancang beberapa langkah strategis menghadapi musuh tak terlihat ini dengan titik berat membangun ketahanan pangan dan kesehatan agar bangsa ini siap menghadapi peristiwa ini jika terulang kembali," tutur Trenggono.
Cetak SDM Unggul
Diungkapkannya, di bidang kesehatan, Kementerian Pertahanan tengah melakukan transformasi di Universitas Pertahanan (Unhan) dengan mendirikan Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer, dan Fakultas Teknik Militer.
"Kami ingin mencetak Sumber Daya Manusia unggul di bidang kesehatan, terus ada laboratorium farmasi dan virologi. Semua ini agar Ketahanan Kesehatan menjadi mandiri di masa depan," ungkap Trenggono.
Selanjutnya di bidang pangan, masih kata dia, tengah dicari lahan untuk menyediakan cadangan pangan untuk kepentingan pertahanan nasional.
"Kami sedang melihat beberapa lokasi yang akan kita gunakan supaya bisa mendukung ketahanan pangan. Untuk merealisasikan ide cadangan pangan ini dibutuhkan konsistensi kebijakan karena butuh waktu lama untuk merealisasikannya," katanya.