Kemenkes: Kasus Omicron Tambah 92, Total Menjadi 254
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa penambahan kasus Omicron masih didominasi oleh WNI yang baru kembali dari perjalanan luar negeri.
Kementerian Kesehatan melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia bertambah 92. Total kumulatifnya menjadi 254 kasus Omicron.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa penambahan kasus Omicron masih didominasi oleh WNI yang baru kembali dari perjalanan luar negeri. Dari total 254 kasus Omicron, 239 merupakan imported case dan 15 transmisi lokal.
-
Di bagian mana dari otak mikroplastik ditemukan? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Apa yang dimaksud dengan 'otak mini' yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan? "Untuk pertama kalinya di dunia, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan organoid otak manusia yang disebut “otak mini”. Terbuat dari jaringan janin manusia. Organoid ini hanya seukuran sebutir beras, namun berpotensi menawarkan cara baru dalam mempelajari perkembangan otak dan penyakit.
-
Dimana 'otak mini' ini diujicoba untuk mempelajari kerusakan pada sistem saraf? Organoid otak yang dimulai dari sel induk manusia sebelumnya telah terbukti merespons rangsangan visual; digunakan untuk memperbaiki jaringan otak tikus yang cedera; dan telah terinfeksi COVID-19 untuk mempelajari kerusakan yang dapat ditimbulkannya pada sistem saraf.
-
Dimana Mikroskop umumnya disimpan? Mikroskop harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, uap asam-basa.
-
Siapa yang menemukan mikroplastik di jaringan otak? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Kapan biasanya kanker ovarium didiagnosis? Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
"Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk 49 persen dan pilek 27 persen," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Selasa (4/1).
Baca juga:
Sejumlah Alasan Pemerintah Tak Tutup Pintu Kedatangan dari Luar Negeri
Menkes Budi Terbitkan Edaran Pengendalian Omicron
Dia menjelaskan, Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Guna mengendalikan penularan Omicron, Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529) yang ditandatangani Menteri Kesehatan pada 30 Desember 2021.
Menurut Nadia, terbitnya aturan ini untuk memperkuat sinergisme antara pemerintah pusat dengan daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, SDM Kesehatan, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sekaligus untuk menyamakan persepsi dalam penatalaksanaaan pasien konfirmasi positif Covid-19.
Selain itu, Kemenkes juga mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19, serta segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
"Poin utama dari aturan ini untuk memperkuat koordinasi pusat dan daerah serta fasyankes dalam menghadapi ancaman penularan Omicron," tuturnya.
Selain kesiapan dari segi sarana dan prasarana kesehatan, Nadia kembali menekankan bahwa kewaspadaan individu harus terus ditingkatkan untuk menghindari potensi penularan Omicron. Protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan Omicron.
Baca juga:
Wagub DKI: Ada 252 Temuan Omicron, 13 Kasus Transmisi Lokal
CEK FAKTA: Omicron Bukan Berarti Virus Akhir Zaman
WHO: Banyak Bukti Omicron Sebabkan Gejala Ringan Tapi Masih Ada Ancaman
Thailand Desak Warga Mau Disuntik Booster Vaksin Covid karena Kasus Omicron Melonjak