Orang Kaya di Indonesia Cuma 0,06 Persen dari Total Populasi
Selama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.


UBS Global Wealth baru saja merilis laporan mengenai jumlah kekayaan orang di dunia.
Hasilnya, harta kekayaan para miliarder tahun 2023, naik 4,2 persen. Dalam laporan itu, Amerika Serikat masih memimpin sebagai negara urutan pertama dengan jumlah miliarder terbanyak.
Melansir Al Jazeera, jika dilihat selama periode 2000-2023, jumlah miliarder di kawasan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan signifikan yakni 177 persen.
Sementara di periode yang sama pertumbuhan orang kaya di Amerika 146 persen, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) hanya naik 44 persen.
Indonesia, sebagai salah satu negara kawasan Asia Pasifik juga mengalami pertumbuhan orang kaya secara signifikan selama 23 tahun terakhir.
Dalam laporan UBS Global Wealth, tahun 2000 jumlah miliarder di Indonesia sebanyak 13.738 orang. Kemudian, di tahun 2023 jumlahnya bertambah menjadi 178.605 orang, atau bertambah 164.867 orang kaya.
Namun, jumlah orang kaya di Indonesia hanya 0,06 persen dari total populasi tahun 2023.
Pertumbuhan orang kaya di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan India.
Pada tahun 2000, jumlah orang kaya di India sebanyak 37.000, kemudian di tahun 2023 jumlahnya menjadi 868.671 orang atau naik 83.641 orang.
Hanya 0,06 persen dari total populasi India tahun 2023 berstatus sebagai miliarder, atau mereka yang memiliki kekayaan di atas USD1 juta.
Sementara itu, jumlah miliarder di Amerika sekitar 21,95 juta orang. Mereka diyakini memiliki kekayaan dalam jumlah tujuh digit atau lebih. Peringkat kedua dengan jumlah miliarder terbanyak ada di China, dengan perkiraan 6,01 orang, diikuti oleh Inggris 3,06 juta, Prancis 2,87 juta dan Jepang 2,83 juta.
"Jika Anda berpikir tentang miliarder atau orang kaya pada umumnya, ada semacam kelompok miliarder pribumi yang memiliki keterikatan kuat dengan negara. Lalu ada kelompok yang lebih mobile yang secara global [mampu] dengan mudah berpindah tempat tinggal," kata Samuel Adams, ekonom di UBS, kepada Al Jazeera.
Pada tahun 2028, Inggris diperkirakan akan kehilangan miliarder terbanyak – hampir satu dari enam miliarder akan kehilangan status tersebut. Belanda adalah negara lain yang diperkirakan akan kehilangan 4 persen miliardernya pada tahun 2028.
Selanjutnya, menurut Laporan Kekayaan Global, hampir setengah dari kekayaan dunia, 47,5 persen atau USD213 triliun, dimiliki oleh hanya 1,5 persen dari populasi orang dewasa global.
Mereka adalah rumah tangga yang memiliki kekayaan lebih dari USD1 juta.
Sebaliknya, mereka yang memiliki kekayaan kurang dari USD10.000 hanya memiliki 0,5 persen USD2,4 triliun dari kekayaan global, tetapi mencakup 39,5 persen dari penduduk dewasa di dunia.
Rumah tangga dengan kekayaan antara USD10.000 dan USD100.000, mewakili 42,7 persen orang dewasa, menyumbang 12,6 persen kekayaan global atau USD56,2 triliun.
Dalam hal kekayaan per orang dewasa, populasi dunia telah mengalami kemajuan substansial sejak awal milenium. Persentase orang dewasa yang kekayaannya melebihi USD1 juta meningkat tiga kali lipat dari 0,5 persen menjadi 1,5 persen.
Sejak tahun 2000, Qatar mengalami peningkatan terbesar dalam jumlah jutawan, yang meningkat dari 46 menjadi 26.163.
China mengalami peningkatan terbesar kedua, dari 39.000 menjadi 6.013.282 jutawan, diikuti oleh Kazakhstan (918 menjadi 44.307).