Fantastis, Kenaikan Harta Orang Kaya Indonesia Diprediksi Peringkat 4 Tertinggi Dunia
Kekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.
Indonesia masuk sebagai negara dengan kesenjangan ekonomi cukup tinggi selama periode 2008-2023. Dalam laporan UBS Global Wealth Report 2024, nilai kekayaan para konglomerat di dunia juga akan terus bertambah, termasuk Indonesia.
"Kami memperkirakan kekayaan per orang dewasa akan terus meningkat di hampir semua pasar sampel kami," demikian penjelasan laporab UBS dikutip pada Kamis (10/10).
Diperkirakan pangsa kekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024. Di beberapa negara, jumlah miliarder akan meningkat hingga 50 persen selama lima tahun ke depan.
Meningkatnya orang kaya dipicu berdasarkan kinerja pasar keuangan yang secara umum positif di sebagian besar dunia dalam beberapa tahun terakhir. Namun kondisi ini bukanlah satu-satunya alasan. Bertambahnya orang kaya didasari sebagian besar kelas aset mengalami peningkatan nilainya dalam beberapa tahun terakhir, dampak dari pertumbuhan ekonomi yang stabil sangat berperan dalam peningkatan jumlah konglomerat.
"Hal ini berlaku untuk masa lalu dan juga proyeksi ke masa depan."
Laporan UBS juga memperkirakan pada tahun 2028 kekayaan orang kaya di dunia global akan berkembang di tahun-tahun mendatang. Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2024, pangsa negara-negara berkembang dalam kekayaan global akan menembus angka 30 persen, dan meningkat menjadi hampir 32 persen pada tahun 2028, dan persentase orang dewasa yang berada pada kelompok kekayaan terendah akan semakin menurun dalam lima tahun ke depan.
"Kami juga memperkirakan bahwa pada tahun 2028, jumlah orang dewasa dengan kekayaan lebih dari satu juta dolar Amerika Serikat akan meningkat di 52 dari 56 pasar dalam sampel kami," demikian penegasan dalam laporan.
Di Jepang dan Korea, peneliti pada laporan itu memperkirakan jumlah konglomerat akan meningkat lebih dari 25 persen, khususnya di Taiwan yang meningkat hampir 50 persen berkat berkat industri mikrochip.
Proyeksi kenaikan harta konglomerat di dunia
Proyeksi peningkatan kekayaan diperkirakan akan terlihat di semua segmen kekayaan. Jumlah orang dewasa yang memiliki kekayaan lebih dari USD50 juta atau setara Rp783 miliar, yang telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2008, diperkirakan akan terus meningkat selama empat tahun ke depan.
"Tidak mengherankan jika negara-negara berkembang diperkirakan akan meningkatkan porsi kekayaan dunia dalam beberapa tahun ke depan, berkat tingkat pertumbuhan yang umumnya tinggi, meskipun dinamika perekonomian mereka tidak seragam."
Negara-negara yang mengalami penurunan kekayaan per orang dewasa selama beberapa tahun terakhir, berdasarkan tren saat ini, diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari pemulihan yang lambat antara saat ini dan tahun 2028.
Setelah kemerosotan ekonomi pada tahun 2022, negara-negara terdorong untuk melihat bahwa masyarakat di seluruh dunia semakin kaya – dan hal ini berlaku di semua tingkat kekayaan.
Berikut lima negara dengan pertambahan nilai kekayaan konglomerat tertinggi di dunia periode 2023 dan 2028, berdasarkan laporan UBS 2024. Satu di antaranya adalah Indonesia.
Taiwan, USD788,799 (Rp12,35 miliar) di tahun 2023, naik menjadi USD1,158,239 (Rp18,14 miliar) di tahun 2028 (47 persen)
Türki, USD60,787 (Rp952 juta) di tahun 2023, naik menjadi USD87,077 (Rp1,3 miliar) di tahun 2028 (43 persen)
Kazakhstan, USD44,307 (Rp695 juta) di tahun 2023, naik menjadi USD60,874 (Rp953 juta) di tahun 2028 (37 persen)
Indonesia, USD178,605 (Rp2,79 miliar) di tahun 2023, naik menjadi USD235,136 (Rp3,68 miliar) di tahun 2028 (32 persen)
Jepang, USD2,827,956 (Rp44,30 miliar) di tahun 2023, naik menjadi USD3,625,208 (Rp56,79 miliar) di tahun 2028 (28 persen)