Profil Lengkap Issad Rebrab, Triliuner Muslim Terkaya Asal Aljazair
Forbes mencatat harta kekayaan Issad mencapai USD2,5 miliar atau Rp38 triliun.
Dalam lanskap bisnis global, Issad Rebrab, seorang miliarder asal Aljazair, telah menorehkan namanya sebagai salah satu pengusaha paling sukses dan berpengaruh.
Melansir dari berbagai sumber, Issad lahir pada 27 Mei 1944 di Taguemount-Azouz, sebuah desa kecil di Aljazair, Rebrab tumbuh di tengah lingkungan yang sederhana namun penuh semangat.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Apa arti dari Israf? Disebutkan dalam kamus Lisan Al-Arab bahwa kata 'saraf' dan 'israf' memiliki arti melampaui batas tujuan (mujawazah al-qashd).
-
Siapa Ibnu Hadjar? Ibnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Ia menempuh pendidikan di Prancis, di Sekolah Administrasi Nasional dan Sekolah Teknik Nasional, memperkaya wawasan dan keterampilannya dalam dunia bisnis.
Pada tahun 1998, Issad mendirikan Cevital Group, sebuah konglomerat besar yang bergerak di berbagai sektor seperti agribisnis, ritel, industri, dan distribusi.
Visi utama Issad adalah menciptakan bisnis yang beragam dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Aljazair dan menciptakan lapangan kerja.
Di bawah kepemimpinannya, Cevital Group mengalami pertumbuhan pesat, menjadikannya perusahaan swasta terbesar di Aljazair dengan omzet mencapai empat miliar dolar dan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 30 persen.
Perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah bagi Issad. Selama tahun 1995, perang saudara di Aljazair menyebabkan kerusakan parah pada beberapa situsnya dan memaksanya untuk sementara berlindung di Prancis.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, dia kembali ke Aljazair dan mendirikan Cevital, yang kemudian berkembang pesat. Cevital dikenal dengan kilang gula terbesar di dunia yang memproduksi dua juta ton gula per tahun dan menjadi eksportir utama gula netto.
Investor sosialis
Selain kesuksesan bisnisnya di Aljazair, Issad juga mengembangkan Cevital ke tingkat internasional dengan mengakuisisi perusahaan di Eropa, termasuk pabrik peralatan rumah tangga Prancis, Groupe Brandt, dan perusahaan aluminium Spanyol, Alas Iberia. Strategi diversifikasi ini juga mencakup investasi dalam teknologi hijau melalui akuisisi perusahaan rintisan Jerman.
Issad bukan hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai penganut tanggung jawab sosial. Ia aktif berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi Aljazair melalui penciptaan lapangan kerja dan investasi dalam infrastruktur.
Pada bulan Juli 2022, Issad menunjuk putranya, Malik, sebagai CEO Cevital, setelah lebih dari 50 tahun memimpin perusahaan.
Warisannya sebagai tokoh inspiratif dalam dunia bisnis dan kontribusinya terhadap masyarakat akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar impian dan menciptakan dampak positif.
Forbes mencatat harta kekayaan bersihnya mencapai USD2,5 miliar atau Rp38 triliun (kurs Rp15.402).