Cara Agar Terhindar dari Sifat Konsumtif Menurut Islam
Cara dan doa terhindar dari sikap konsumtif atau boros yang dilarang dalam Islam.
Cara dan doa terhindar dari sikap konsumtif atau boros yang dilarang dalam Islam.
Cara Agar Terhindar dari Sifat Konsumtif Menurut Islam
Cara agar terhindar dari sifat konsumtif menurut islam perlu diketahui dan diterapkan oleh setiap muslim.Sifat konsumtif atau boros tentu merupakan salah satu hal yang tidak dianjurkan dalam Islam.
Perilaku konsumtif adalah gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang.
Hal tersebut ternyata tidak disukai Allah SWT. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2024):
Perilaku Konsumtif dalam Islam
Perilaku konsumtif atau boros di dalam Islam termasuk dalam gaya hidup berlebihan yang tidak disukai Allah SWT. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran Surat Al Araf ayat 31:
"Hai anak adam, pakailah pakaian yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah dan janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,"
-
Mengapa penting menghindari perilaku konsumtif? Gaya hidup konsumtif hanya akan membuat Anda tidak bisa menabung dan berpotensi memiliki utang menumpuk.
-
Bagaimana cara menghindari gaya hidup konsumtif? Terapkan gaya hidup hemat dan bijak dalam mengatur pengeluaran. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan, dan pastikan untuk selalu menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan.
-
Bagaimana cara menghindari maksiat? Menurut ajaran Islam, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari perbuatan maksiat:1. Taqlid: Mengikuti tuntunan dan perintah Allah serta Rasul-Nya yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis.2. Memperkuat Iman: Memperkuat iman dan kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat segala perbuatan manusia, baik terang maupun tersembunyi. 3. Menjauhi Lingkungan Negatif: Menghindari lingkungan dan pergaulan yang dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan maksiat.4. Menjaga Pandangan: Menjaga pandangan agar tidak terjerumus dalam godaan dan godaan syahwat yang dapat memicu perbuatan maksiat.5. Menjauhi Situasi Berbahaya: Menjauhi situasi atau keadaan yang dapat memicu nafsu dan memudahkan seseorang untuk melakukan perbuatan maksiat. 6. Membiasakan Diri Berdoa: Meminta perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah yang diambil.7. Meningkatkan Ilmu: Meningkatkan pengetahuan tentang ajaran Islam dan mendalami makna serta hikmah di balik larangan melakukan perbuatan maksiat.8. Membangun Kesadaran Diri: Membangun kesadaran diri tentang akibat dan dampak negatif dari perbuatan maksiat baik di dunia maupun di akhirat. 9. Berpegang pada Etika: Mematuhi norma dan etika Islam dalam pergaulan sosial, baik dalam hubungan antara sesama manusia maupun dalam hubungan dengan Allah SWT.10. Mengisi Waktu dengan Kegiatan Bermanfaat: Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif, sehingga tidak memberi kesempatan bagi pikiran dan nafsu untuk terjerumus dalam perbuatan maksiat.
-
Bagaimana menjaga pola hidup sehat dalam Islam? Islam mendorong umatnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi. Pilihlah makanan yang mengandung serat, vitamin, dan protein, serta hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, gula berlebih, dan natrium tinggi.
-
Apa hukum orang pelit dalam agama Islam? Pelit atau bakhil sejatinya merupakan sebuah istilah dalam agama Islam yang memiliki makna tersendiri. Jika merujuk pada bahasa Arab, maka bakhil diartikan sebagai seseorang yang terlalu hemat saat menggunakan harta pribadi untuk disisihkan kepada orang lain.
-
Mengapa penting untuk mengendalikan hawa nafsu dalam Islam? Jika tidak dikendalikan, nafsu buruk yang ada dalam diri manusia akan membawa dampak kerugian.Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu dalam Islam sesuai anjuran.
Dalam Islam, perilaku konsumtif atau boros dikenal dengan nama Israf.
Israf artinya melampaui batas atau berlebih-lebihan.
Disebutkan dalam kamus Lisan Al-Arab bahwa kata 'saraf' dan 'israf' memiliki arti melampaui batas tujuan (mujawazah al-qashd).
Cara Agar Terhindar dari Sifat Konsumtif
1. Menanamkan Sikap QanaahCara untuk menghindari perilaku konsumtif yang pertama ialah dengan menanamkan sikap qanaah.
Artinya, merasa cukup dengan hasil usaha dan menjauhkan diri dari perasaan kurang.
Sikap ini bisa dilatih dengan cara bersyukur atas setiap rezeki dan nikmat yang telah didapat.
2. Berpuasa
Esensi dari puasa adalah mengajarkan seseorang untuk hidup secara sederhana dengan menahan hawa nafsunya.
Sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
"Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri , cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungya.
Jika ingin berbuat lebih maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, serta sepertiga lainnya untuk nafasnya,"
Tak hanya menahan keinginan makan dan minum, puasa juga dapat meningkatkan keimanan seseorang sehingga tidak hanya memikirkan kesenangan duniawi.
3. Belanja sesuai Kebutuhan
Sikap boros dapat dicegah dengan membuat daftar belanja sesuai skala prioritas.
Hal sederhana ini bisa membantu Anda menahan diri dari sikap impulsif.
Dengan catatan belanja, seseorang hanya akan membeli barang-barang yang diperlukan saja sehingga terhindar dari sikap konsumtif.
Hukum Perilaku Boros dalam Islam
Perilaku boros dalam membelanjakan harta untuk kepentingan selain ketaatan kepada Allah SWT dilarang dalam agama.
Allah SWT melarang perbuatan israf atau pemborosan dalam surah Asy-Syuara ayat 150-152:
فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ , وَلَا تُطِيْعُوْٓا اَمْرَ الْمُسْرِفِيْنَ ۙ , الَّذِيْنَ يُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا يُصْلِحُوْنَ
Artinya: Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (150) Janganlah mengikuti perintah orang-orang yang melampaui batas. (151) (Mereka) yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak melakukan perbaikan," (152)
Dalam ayat lainnya, Allah SWT juga menyebutkan bahwa perilaku boros adalah tindakan yang sesat. Seperti tertulis dalam surah Yunus ayat 12:
Artinya: Apabila manusia ditimpa kesusahan, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri.
Namun, setelah Kami hilangkan kesusahan itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada
Kami untuk (menghilangkan) kesusahan yang telah menimpanya. Demikianlah, dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas itu apa yang selalu mereka kerjakan.
Macam-Macam Perilaku Konsumtif atau Boros
Ada beberapa macam israf yang dilakukan oleh manusia, yaitu:
1. Israf dalam harta, yakni saat seseorang berlaku boros atau berlebihan dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
2. Allah SWT juga melarang perbuatan israf dalam makan dan minum sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-A'raf ayat 31:
"Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
3. Israf dalam kebutuhan pokok juga dilarang dalam Islam.
4. Israf dalam kebutuhan sekunder, seperti perlengkapan rumah tangga, mobil, motor, tanah, dan lain sebagainya.
5. Israf dalam kebutuhan tersier, seperti berlebihan dalam membeli perhiasan yang dikhawatirkan menimbulkan riya.
Doa Dijauhkan dari Sifat Boros
Wa maa kaana qoulahum illaa angqaaluu rabbanaghfir lanaa dzunuubanaa wa isroofanaa fii amrinaa wa tsabbit aqdaamanaa wansyurnaa 'alal qaumil kaafiriin.
Artinya: "Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan
Dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."