Ternyata 50% Harta Yang Beredar di Dunia itu dikuasai 1% Populasi, Bagaimana Bisa?
Dalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Dalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Ternyata 50% Harta yang Beredar di Dunia Itu Dikuasai 1% Populasi, Bagaimana Bisa?
Bila melihat dari sisi kekayaan yang dimiliki setiap individu di seluruh dunia, kita akan sangat setuju bahwa dunia ini sungguh tidak adil.
Bagaimana tidak, 50 harta kekayaan yang tersebar di dunia ini hanya dikuasai 1 persen populasi. Tak dapat dipungkiri bahwa miliaran orang di dunia ini bekerja keras setiap hari demi mengejar kekayaan. Tapi tetap saja, kekayaan mereka tak ada apa-apanya di hadapan satu persen orang-orang kaya ini.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
-
Bagaimana orang merasa kaya? Seorang perencana keuangan bersertifikat dari North Haven, Connecticut, Paul Marrone mengatakan kekayaan bergantung pada gaya hidup, kebutuhan pengeluaran, dan sumber penghasilan, yang bisa berbeda dari satu orang ke orang lain. Singkatnya, kemampuan Anda untuk merasa kaya bergantung pada pengalaman dan persepsi Anda terhadap uang.
Inilah kenyataan dunia yang sungguh kejam, tapi sangat tidak terbantahkan.
Orang miskin di dunia bertambah banyak. Namun di sisi lain, orang kaya di dunia ini justru bertambah kaya.
Buku berjudul "Survival of the Richest: How we must tax the super rich now to fight inequality" menyelami lebih dalam perihal ketidakadilan kebijakan yang makin menguntungkan eksistensi orang-orang terkaya di muka bumi ini.
Laporan itu memberikan contoh, seorang Elon Musk membayar hanya sekitar 3% pajak pada tahun 2014 hingga 2018. Sementara seorang pengusaha di Uganda yang menghasilkan keuntungan USD80 per bulan harus membayar tarif pajak sebesar 40%
Berikut ini fakta mencengangkan tentang kondisi ketidaksetaraan kekayaan yang ada di dunia ini
Pertama, 1% orang terkaya memiliki hampir separuh kekayaan dunia. Sementara separuh orang termiskin dunia hanya memiliki 0,75%
Faktanya, mereka memperoleh kekayaan hampir dua kali lipat dalam bentuk uang baru dibandingkan dengan 99% total penduduk di dunia ini.
Kedua, 81 orang miliarder memiliki kekayaan lebih dari 50% kekayaan dunia
Walau begitu, mereka dikenakan pajak lebih rendah. Bahkan faktanya setengah dari miliarder dunia tinggal di wilayah di mana pajak kekayaan bahkan tidak ada artinya.
Yang lebih mencengangkan lagi, ada lebih dari 714 perempuan yang ada.
Ketiga, 10 miliarder memiliki lebih dari 200 juta perempuan Afrika jika dikombinasikan.
Keempat, kekayaan ekstrem dan kemiskinan ekstrem meningkat tajam secara bersamaan dalam 25 tahun
Bank dunia memperkirakan, akibat pandemi 40% orang termiskin mengalami kerugian pendapatan dua kali lipat dari kerugian 20% orang terkaya.
Kelima, negara-negara termiskin membelanjakan 4 kali lebih banyak untuk membayar utang (sering kali kepada pemberi pinjaman swasta yang kaya) dari pada untuk perawatan kesehatan
Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
Keenam, 1% orang terkaya memiliki hampir dua per tiga kekayaan baru dunia
Sejak tahun 2020, untuk setiap dollar kekayaan global baru yang diperoleh seseorang pada 90% terbawah, salah satu miliarder dunia telah memperoleh USD1,7 juta.
Ketujuh, seorang miliarder mengeluarkan satu juta kali lebih banyak karbon dari pada rata-rata orang.
Padahal menurut Oxfam, merekalah yang paling mungkin menyalurkan uang mereka ke industri penghasil polusi, seperti bahan bakar fosil.
Setelah pandemi dan selama krisis biaya hidup global
Kedelapan, miliarder secara kolektif menghasilkan sekitar USD2,7 miliar per hari
Kesembilan, perusahaan makanan dan energi memperoleh keuntungan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2022
Sebaliknya, Program Pangan Dunia memperkirakan bahwa 824 juta orang pergi tidur dalam keadaan lapar setiap malam pada tahun 2022. Pemegang saham menerima sebagian besar keuntungan dari mereka dengan pembayaran kolektif rata-rata USD257 miliar.