Kemenkes Kirim 40 Tim Medis Gabungan ke Wamena
Tim gabungan gelombang pertama yang sudah diberangkatkan, kata dia, berjumlah 40 tenaga medis yang merupakan gabungan dari Kemkes, TNI, dan Polri.
Kementerian Kesehatan mengirimkan tim tenaga medis gabungan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua untuk membantu petugas medis di daerah itu dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami korban kerusuhan.
"Tenaga kesehatan ini akan jadi tenaga gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan dari Kementerian Kesehatan (Kemkes)," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Jakarta, Senin (30/9).
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani dalam pemotretan ini? Dalam sebuah pemotretan yang menampilkan elegansi dan kehangatan, Nia Ramadhani menunjukkan betapa dekatnya dia dengan keluarga Bakrie.
-
Bagaimana Naira Mano menunjukkan pesona yang menawan? Sejak bergabung dengan pesantren, Mano telah mengenakan hijab, dan meskipun demikian, ia tetap menunjukkan gaya berpakaian yang modis. Namun, yang menarik adalah bagaimana Mano mampu memancarkan daya tarik yang kuat saat mengenakan hijab. Bahkan, terlihat aura kesejukan yang memancar dari dirinya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan Nella Kharisma menyelesaikan kuliahnya? Lesti Kejora OTW Nyusul, 10 Potret Pedangdut yang Diwisuda & Raih Gelar Sarjana, Termasuk yang Lulus S2 Nella Kharisma mulai berkuliah di Universitas Kediri pada 2014 dan lulus pada 2018. Kini, pelantun lagu "Jarang Goyang" ini telah menyandang gelar Sarjana Ekonomi.
-
Siapa Nenek Loyeh? Nenek Loyeh merupakan cerita legenda di kalangan masyarakat Pangandaran. Ia sebenarnya tidak mengganggu, namun sosok ini tidak suka terhadap seseorang yang memiliki niat tidak baik. Wajahnya digambarkan menyeramkan, dan kerap menampakkan diri pada sore hari menjelang malam.
Ia mengatakan beberapa daerah di Wamena kekurangan tenaga medis. Oleh karena itu, tenaga medis gabungan tersebut dikerahkan untuk mendukung upaya pemulihan bagi korban, berupa pelayanan kesehatan, penyediaan obat-obatan, serta pemulihan trauma.
Tim gabungan gelombang pertama yang sudah diberangkatkan, kata dia, berjumlah 40 tenaga medis yang merupakan gabungan dari Kemkes, TNI, dan Polri.
Total sudah ada 31 tenaga medis yang memilih tetap bertahan di Wamena guna membantu korban kerusuhan. Situasi di Wamena, kata dia, saat ini cukup aman, sedangkan operasional di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga berjalan normal.
"Rumah sakit aman. Rumah sakit itu netral. Kami menyadari orang-orang di Papua tidak mengganggu rumah sakit. Jadi saya kira ini tempat paling aman jika terjadi kerusuhan," katanya.
Namun demikian, tenaga medis dan masyarakat di daerah itu tetap mendapat pengawalan dari TNI dan Polri guna memastikan keamanan mereka.
Dalam penyediaan bantuan logistik, seperti obat-obatan, Menkes Nila mengatakan telah menitipkan bantuan itu dengan pesawat herkules yang dikirim langsung ke Wamena.
Kemkes juga mengimbau tenaga kesehatan di daerah itu untuk tetap memakai baju kesehatan sehingga mudah diidentifikasi saat terjadi kerusuhan.
"Baju dokternya disarankan tetap dipakai sehingga tidak menyebabkan kesalahpahaman," katanya.
Menkes Nila Moeloek juga mengatakan bahwa Kapal KRI dr. Soeharso telah berada di Wamena untuk membantu pelayanan kesehatan jika diperlukan tindakan yang memerlukan peralatan kesehatan canggih.
Baca juga:
Komnas HAM: 31 Korban Tewas dalam Kericuhan Papua Hingga Hari Minggu 29 September
Komnas HAM Dukung Jokowi Bertemu Tokoh Kelompok Separatis Papua
Manuver Benny Wenda Datangi PBB Buat Suarakan Isu Papua Hingga Berujung Pengusiran
Derita Pendatang di Wamena Akibat Kerusuhan Berujung Petaka
VIDEO: PDIP Minta Jangan Ganggu Presiden Jokowi Selesaikan Konflik Papua
Wiranto: Pengungsi di Jayapura Capai 3.225 Orang, Kondisi Wamena Kondusif
Cegah Kerusuhan Papua Terulang, Komnas HAM Minta Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks