Kemenkes Prediksi Tak Ada Gelombang Keempat Covid-19
Syahril mengatakan, meski diprediksi tidak akan terjadi, lonjakan kasus Covid-19 per hari perlu menjadi perhatian masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan puncak kasus Covid-19 yang semula diprediksi pada minggu ketiga pada Juli 2022 kemungkinan tidak akan terjadi. Hal itu, dilihat dari protokol kesehatan dan vaksinasi yang semakin membaik.
"Prediksi ketiga atau keempat tidak terjadi, karena upaya kita untuk meningkatkan protokol kesehatan dan vaksinasi sudah baik," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, kepada wartawan, Rabu (27/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, meski diprediksi tidak akan terjadi, lonjakan kasus Covid-19 per hari perlu menjadi perhatian masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan.
"Kami sampaikan untuk di nasional BOR 4,65 persen berarti masih di bawah 5 persen standar WHO. Memang DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sudah di atas 10 persen semua, cuman kabar gembiranya angka kematian rendah Jakarta 1,2 persen dan angka nasional 2,6 persen kecil," paparnya.
"Kemudian memang angka positivity rate tinggi nasional 6,26 persen, Jakarta 13 persen dan Jawa Barat 13 persen. Angka-angka ini menjadi perhatian agar masyarakat waspada kita berharap seperti yang lalu masih terkendali semua. Tapi dari nasional naik ini konfirmasi tidak langsung tinggi tidak sampai 10 ribu," tambahnya.
Menkes Prediksi Puncak Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia kemungkinan bakal meleset dari prediksi awal. Dengan demikian, puncak lonjakan Covid-19 di Indonesia bisa melewati Juli 2022.
Budi menambahkan, melesetnya prediksi lonjakan disebabkan sejumlah hal, di antaranya kedatangan jemaah haji di Indonesia yang dikhawatirkan membawa varian baru, serta temuan anyar dari subvarian Omicron di Indonesia, yakni BA.4, BA.5, dan BA.2.75.
"Kita lihat dengan pulangnya jemaah haji, kita lihat profil, mungkin (prediksi puncak kasus) agak berubah karena memang jemaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena," kata Budi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Selasa (19/7).
(mdk/fik)