Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menegaskan, betapa pentingnya keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai elemen kunci dalam mengembangkan dan mempertahankan vitalitas ekonomi, sosial, dan budaya di desa-desa seluruh Indonesia.
"UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan kita," ujar Teten dalam keterangannya, Kamis (11/1).
Teten menilai, UMKM menjadi bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional, juga penting berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Berdasarkan data proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, dalam tiga tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih dari 0,1 persen setiap tahunnya.
Menurutnya, UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034. Ini menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
"Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Sumber Daya Alam, Kerajinan Tangan, Pariwisata, Pertanian, Industri Kreatif, dan potensi luar biasa lainnya," jelasnya.
Merdeka.com
Sebelumnya, rendahnya angka presentasi UMKM di Indonesia yang hanya 3,47 persen dibandingkan dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, mendorong UMKM harus melakukan digitalisasi mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Merdeka.com
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyampaikan, rendahnya angka wirausaha di Indonesia terjadi karena UMKM Indonesia masih berskala subsisten, skala untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak produktif dan memiliki produk yang belum mampu bersaing secara global.
"UMKM kita masih skalanya ekonomi subsisten, skala untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak produktif. Produknya juga masih belum punya daya saing," kata Teten dalam acara Indonesia Digital MeetUp 2023, Kamis (5/10).