Kemenko Perekonomian Kembali Latih Santri Banyuwangi Berwirausaha Go-Online
Pelatihan bertajuk bertajuk Santripreneur Go-Online merupakan implementasi program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian bekerjasama dengan marketplace Shopee bakal memberikan pelatihan kepada para santri di Kabupaten Banyuwangi untuk belajar berwirausaha dengan strategi pemasaran di marketplace online.
Pelatihan bertajuk bertajuk Santripreneur Go-Online merupakan implementasi program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Santri bakal dibekali wawasan literasi digital di bidang pemasaran dan pengembangan produk agar para santri memiliki kemampuan menghadapi tantangan dunia kerja.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Kolaborasi pemerintah dengan korporasi atau pihak swasta melalui program-program pemberdayaan dan pembinaan UMKM, termasuk binaan pondok pesantren perlu senantiasa didorong," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jumat (19/7).
Susiwijono menambahkan, program ini, sudah pernah dilaksanakan pada 18 Juli 2019 dengan melibatkan 50 orang peserta dari Pondok Pesantren Nurul Quran Kabupaten Banyuwangi.
"Rincian pesertanya adalah 25 orang dari alumni, santri, guru, keluarga besar pondok pesantren, dan 15 orang dari masyarakat sekitar yang sudah memiliki produk dan berjualan secara online. Serta 10 orang dari pesantren madrasah diniyah di sekitarnya," jelasnya.
Adapun materi pelatihan dari mengenal potensi berjualan online, mengenal psikologi pembeli, tips dan trik berjualan, fotografi produk dan penulisan deskripsi pruduk yang menarik.
"Harapannya, setelah pelatihan peserta dapat meningkatkan kapasitas penjualan produknya sekaligus dapat meningkatkan kompetensi. Dengan demikian, selain belajar menjadi ahli ilmu agama, menjadi ustad, sekaligus juga sebagai digital entrepreneur," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, model penguatan kapasitas SDM lebih cepat dan efektif bila pemerintah pusat langsung menerjunkan pelatih-pelatih handal untuk meningkatkan produksi, dibandingkan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang butuh waktu terlalu lama.
"Saya pernah sampaikan target pengembangan SDM, kalau bangun BLK kelamaan, dua tahun gak bakal tuntas. Coba kirim instruktur pelatih, untuk SMK SMK, gunakan fasilitas yang sudah ada. Produksi ditingkatkan, dan pemasaran langsung ke marketplace," kata Anas.
Banyuwangi sendiri, kata Anas, pernah mengembangkan pusat jual beli online bernama Banyuwangi Mall, namun tidak maksimal karena tergilas dengan marketplace yang sudah besar.
"Kita punya Banyuwangi mall, tapi nggak maksimal karena sudah ada buka lapak dan lain-lain, jadi kita langsung menyesuaikan ke sana," jelasnya.
(mdk/hrs)