Kemensos Berikan Program Pengasuhan Bagi Anak Yatim Korban Pandemi
Harry menjelaskan untuk menyalurkan bantuan ATENSI Anak, Kementerian Sosial saat ini telah melakukan pendataan melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota/Provinsi terkait data anak yatim yang kehilangan orangtua karena pandemi Covid-19.
Kementerian Sosial memberikan layanan integratif bagi anak yatim, piatu, dan yatim-piatu yang kehilangan orang tua karena pandemi Covid-19. Layanana berbasis keluarga ini dibingkai dalam Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Anak.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan akan memastikan anak-anak mendapatkan pengasuhan, utamanya dalam keluarga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Anak yatim mengalami kondisi sulit. Dari sisi pengasuhan, ada risiko anak tidak ada yang mengasuh sama sekali. Atau ada anak sulung yang jadi pengasuh, atau ada anggota keluarga besar yang mengasuh. Karenanya inti sistem/program yang dibangun adalah pengasuhan, terutama keluarga dan keluarga pengganti sebagai alternatif, maupun pengasuhan dalam lembaga," kata Harry dalam keterangan tulis, Kamis, 9 September 2021.
ATENSI Anak adalah layanan Rehabilitasi Sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial melalui dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial, serta dukungan aksesibilitas.
Harry menjelaskan untuk menyalurkan bantuan ATENSI Anak, Kementerian Sosial saat ini telah melakukan pendataan melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota/Provinsi terkait data anak yatim yang kehilangan orangtua karena pandemi Covid-19.
"Data misalnya apakah saat ini anak tinggal bersama wali/pengampu dan status orang tua. Sejauh mana anak menerima bantuan lainnya seperti KIS( Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk melihat anak tersebut dari keluarga kurang mampu, rentan. Informasi dasar demikian yang kami perlukan," kata Harry.
Selain itu, lanjutnya, data didapat dari laporan masyarakat, Telepon Sahabat Anak (TePSA), Direktorat Anak, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos, Dinas Kesehatan dan dinas lainnya serta kerja sama K/L lainnya.
"Semuanya harus sepengetahuan dari Dinsos. Harus dipastikan bahwa data yang dioleh adalah data yang diusulkan dari Pemda secara berjenjang," ucap Harry.
Sasar 20 Ribu Anak
Kemensos memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan hidup layak bagi 20 ribu anak yatim, piatu, yatim-piatu yang kehilangan orangtua karena Covid-19. Adapun jumlah bantuan diberikan selama 12 bulan dengan nominal Rp300 ribu/bulan bagi anak belum sekolah dan Rp200 ribu bagi anak yang sudah sekolah.
Harry mengatakan bahwa untuk mengurus anak yatim, piatu, yatim-piatu bukan sekedar memberikan bantuan sosial, tetapi juga terintegrasi dengan layanan berkelanjutan, sperti yang terdapat dalam bisnis proses bantuan ATENSI Anak.
"Seperti arahan Menteri Sosial, mereka (anak yatim) tidak hanya diberikan dukungan terhadap kebutuhak fisik, tetapi juga dukungan psikososial, pengasuhan dan keberlanjutan pendidikan mereka. Kita memastikan anak-anak yatim nantinya tidak ketergantungan semata (dengan bantuan berupa uang) tetapi ada skema lain yang perlu kita bangun bahwa mereka juga harus mempunyai masa depan yang lebih baik dan mandiri," pungkas Harry.
Baca juga:
4 Jurus Risma Agar Bansos Tepat Sasaran
Kemensos Turunkan Tim Bantu Anak Dicungkil Mata oleh Orang Tua di Gowa
Mensos Pertanyakan Penyaluran PKH-BPNT Terhambat di Jateng
Mensos: Aceh Sudah Lebih Baik Dalam Penyaluran Bansos
114 Anak di Lebak Kehilangan Orang Tua akibat Covid-19
PKB ke Risma: Daripada Marah-marah, Letakkan Saja Jabatannya