Kementerian Pariwisata Apresiasi Banyuwangi Gelar Arsitektur Nusantara
Festival Arsitektur Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk menguatkan arsitektur Nusantara. Apalagi Banyuwangi menjadi yang pertama menggelar Festival Arsitektur Nusantara.
Kementerian Pariwisata mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sedang menggelar Festival Arsitektur Nusantara.
Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Rahman menyampaikan, arsitektur Nusantara menjadi daya tarik yang kuat untuk memikat kunjungan wisatawan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
Festival Arsitektur Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk menguatkan arsitektur Nusantara. Apalagi Banyuwangi menjadi yang pertama menggelar Festival Arsitektur Nusantara.
"Arsitektur bisa menjadi daya tarik wisatawan, dan ini sedang didorong pemerintah pusat. Dan Banyuwangi menjadi yang pertama menggelar Festival Arsitektur Nusantara, semoga bisa menjadi langkah awal menjadi destinasi arsitektur Nusantara," ujar Riski dalam Festival Arsitektur Nusantara di Hotel El-Royale Banyuwangi, Kamis (14/3).
Kedatangan Riski ke Banyuwangi, mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya yang batal hadir. "Menyampaikan permohonan maaf, Pak Arief Yahya harus mendampingi Pak presiden kunjungan ke Bangka. Sehingga tidak bisa hadir," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya menguatkan arsitektur Nusantara merupakan arahan Presiden Joko Widodo melalui kementerian untuk menguatkan daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ide untuk mempertahankan arsitektur Nusantara itu dari Jokowi. Mengharapkan destinasi wisata indonesia kearifan lokal arsitektur Indonesia. Luar biasanya hari ini arahannya presiden ditangkap Bupati," paparnya.
Festival Arsitektur Nusantara, dihadiri puluhan arsitek nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia dan Arsitek Muda Banyuwangi (AMB). Sejumlah arsitek kondang, seperti Andra Matin, Yori Antar, Budi Pradono, Jeffrey Budiman, Adi Purnomo, Denny Gondo, Achmad Noerzaman, juga tampak hadir dalam acara. Sementara di bagian luar, terpampang puluhan desain-desain arsitektur yang mengadopsi kearifan Nusantara.
Riski melanjutkan, pemerintah pusat menilai, arsitektur Nusantara menjadi subsektor yang menguatkan ekonomi kreatif.
"Arsitek bagian subsektornya ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif yang berbasis potensi kearifan budaya lokal," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, sejumlah bangunan baru di Banyuwangi seperti hotel, bandara, pabrik, puskesmas hingga kantor-kantor pemerintah telah dibangun dengan desain arsitektur lokal. Menurutnya selain untuk menjadi daya tarik wisatawan, hal ini menjadi titipannya untuk peradaban arsitektur di Banyuwangi.
"Bagi Banyuwangi, arsitektur adalah bagian penting dari pembangunan. Kami menitipkan peradaban Banyuwangi melalui arsitektur sebagai produk kebudayaan kepada kemajuan ekonomi yang sedang berlangsung," kata Anas.
Anas kemudian mengucapkan terima kasih kepada para arsitek yang telah mendukung penguatan desain kearifan lokal untuk tata kota dan pembangunan di Banyuwangi.
"Banyuwangi beruntung karena arsitek-arsitek papan atas yang karyanya sudah lintas negara mau ikut terlibat dalam pengembangan Banyuwangi. Pak Andra Martin yang telah membangun Bandara Banyuwangi yang menggunakan arsitektur hijau ramah lingkungan dengan desain Suku Using. Pak Budi Pradono, desain Grand Watu Dodol, shalter pulau Merah, Ijen, dan dormitory tourism, idenya menarik. Pak yori Antar yang mendesain Pulau Merah, terima kasih," paparnya.
(mdk/hhw)