Kena gendam, pengusaha emas di Semarang alami kerugian Rp 400 juta
"Uang serta dollar US dan berbagai jenis perhiasan, semua senilai Rp 400 juta", kata Ferial
Ny Ferial (43), pengusaha pengrajin perhiasan dan berlian warga Puspogiwang, Gisikdrono, Kota Semarang, menjadi korban penipuan ilmu gendam atau hipnotis. Akibatnya, dia menderita kerugian sebesar Rp 400 juta.
"Uang serta dollar US dan berbagai jenis perhiasan, semua senilai Rp 400 juta", kata Ferial saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9) sore.
Aksi gendam yang menimpa Ferial berawal pada Kamis (8/8) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika itu, dia mengendarai motor menuju ke ATM di Swalayan Bandeng Presto Juwono di Jalan Pamularsih, Kota Semarang.
"Kemudian, muncul dua orang, satu lelaki mengaku asal negara Singapura berlagak menanyakan alamat Singapura Bank. Tidak beberapa lama datang mendekat dua orang lagi. Satu di antara mereka berpakaian perlente mengaku sebagai bos Nasmoco bernama Rudi. Dan, satunya lagi sebagai sopir," ungkapnya.
Kemudian, lelaki yang mengaku asal Singapura itu memiliki kapal dan dapat mendatangkan barang elektronik, termasuk ponsel dengan harga murah. Ia sambil mengobrol merogoh kantong celana mengambil jam tangan Rolex.
Rudi melihat jam tangan yang dihiasi intan menawar Rp 1 miliar, namun oleh orang Singapura itu tidak boleh. Alasannya, sudah dipesan orang Jepang. Kemudian, Rudi yang sok beken membujuk Ferial membeli jam itu. Mula- mula, Ferial tidak mau, tapi Rudi berjanji akan membeli lagi jam tersebut kepadanya dengan memberikan keuntungan 150 ribu dollar Amerika.
Ferial yang sepertinya terpengaruh dan dimungkinkan terkena gendam menuruti keinginan pelaku. Bahkan, ia mau diajak naik mobil Camry hitam untuk mengambil perhiasan emas, berlian, uang rupiah dan dollar di rumahnya di Pusponjolo.
"Seperti dihipnotis, saya mengikuti saja permintaan mereka untuk pulang ke rumah mengambil semuanya emas, berlian uang baik yang bentuknya dollar maupun rupiah," ungkapnya.
Setelah mengambil uang rupiah dan dollar serta berbagai jenis perhiasaan dan berlian, Ferial lalu kembali diajak naik mobil. Korban kembali diturunkan di tempat semula setelah barang bawaannya, semua senilai Rp 400 juta diminta. Korban sadar tertipu setelah mobil komplotan penjahat itu menghilang.