Kenyang Keluar Masuk Penjara, Maling Bersenjata Bondet Akhirnya Ambruk Ditembak Polisi
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan, atau disebut juga bom bondet. Dia terpaksa ditembak mati lantaran melawan dengan cara melemparkan bom bondet ke arah polisi yang hendak menangkap.
Maling spesialis curanmor ini diketahui berinisial SO, warga Pasuruan, Jawa Timur. Meski masih berumur 27 tahun, SO sudah kenyang keluar masuk penjara dalam kasus yang sama sebelum ditembak mati oleh tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
- Jenguk Adik Sakit, Jenderal Polisi Ajak Keluarga Naik Kereta ke Kampung saat Datang 'Dikerumuni' Tetangga
- Kepergok saat Beraksi, Maling Motor Ngumpet di Kandang Ayam saat Dikejar Warga
- Pembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru
- Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan pelaku SO merupakan penjahat kambuhan yang pernah ditangkap sebanyak tiga kali oleh anggota kepolisian, terutama jajaran Polda Jatim.
SO ditangkap pertama kali pada tahun 2015. Sosok SO dianggap oleh Jumhur sebagai otak atau team leader komplotan maling mobil sadis bersenjatakan bahan peledak bom bondet.
"S itu ditangkap mulai tahun 2015 sudah mulai. Pak Fauzi pernah menangkap, dia melakukan perlawanan kabur, terus ditembak kena kaki dan tangan dia ngaku sendiri saat ditangkap," katanya, Rabu (13/11/).
Sementara itu, Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Eko Cipto Mangko mengatakan, SO pernah melempari bondet anggota kepolisian Polres Mojokerto, bernama Aiptu Mukiyi pada tahun 2017 silam.
"Terakhir dia melemparkan bondet ke anggota Polres Mojokerto yang Aiptu Mukiyi, cek di youtube, yang dirawat di RS (tahun 2017)," ujarnya.
Eko menerangkan, saat disergap oleh anggotanya Pelaku SO diketahui membawa empat butir bondet berbentuk bulatan menyerupai buah manggis berlapis lakban warna hitam.
SO saat itu sedang dibonceng oleh seorang pelaku lain atau temannya yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi. Bondet tersebut disimpan dalam tas selempang yang dibawa SO.
Saat menyadari sedang dibuntuti oleh petugas kepolisian, SO pun melempar anak buahnya dengan satu butir bondet. Lemparan tersebut meleset mengenai jalanan namun tetap meledak.
Saat SO berupaya melemparkan bondet yang kedua, dua kali tembakan pistol petugas kepolisian mengenai dada sisi kiri dan bahu tangan kiri hingga ia pun ambruk.
"Satu sudah dilempar (dan meledak). Tapi saat satu lagi mau dilempar keburu kita lakukan tindakan tegas. Saat dia tergeletak itu, posisi bondet masih ditangan dia," pungkasnya.