Kepala Bandara Wamena dipukuli penumpang diduga pejabat
Jufikar dipukuli karena melarang pesawat yang ditumpangi pejabat untuk terbang.
Aksi 'koboi' menimpa Kepala Bandara Wamena Jufikar Pakonda dan staf ATC Edi Horas, Minggu (7/7). Keduanya mendapat bogem mentah dari sejumlah penumpang pesawat RJ1000 PK-JKP milik PT Nusantara Air Charter, lantaran tidak memberikan izin terbang ke daerah Sentani.
"Mereka ingin terbang, sementara waktu operasional sudah tidak bisa karena matahari sudah terbenam," ujar Kapuskom Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/7).
Bambang mengatakan, tidak dikeluarkannya izin terbang lantaran bisa membahayakan keselamatan penerbangan. "Cuaca sudah gelap apalagi cuaca di Papua sangat cepat berubahnya dan juga Wamena yang berada di pegunungan," terang Bambang.
Beberapa jam pasca-terjadinya pemukulan tersebut, korban langsung membuat laporan ke kantor polisi setempat. "Iya langsung melapor ke Polisi seputar pemukulan itu," tambahnya.
Namun, hingga kini Bambang belum mengetahui identitas si pemukul yang disinyalir merupakan seorang pejabat yang cukup disegani di Tanah Air. "Pejabat mana saya belum tahu dan saya juga belum tahu apakah yang bersangkutan ikut memukul atau tidak," ucapnya.
Bambang menjelaskan, insiden pemukulan tersebut berawal saat para penumpang pesawat akan menuju Bandara Sentani. Mengingat pesawat baru tiba di Wamena sekitar pukul 17.30 WIT maka pihak bandara tidak mengeluarkan izin terbang kembali ke Sentani.
"Ditambah jam operasional Bandara itu sebetulnya sudah berakhir pada pukul 17.00 WIT. Ya memang sampai jam segitu karena kondisi di sana memang tidak memungkinkan jika melakukan penerbangan malam hari," tandasnya.