Kepala BKKBN: Meninggalkan program KB sama saja menyulut bom waktu
Kepala BKKBN: Meninggalkan program KB sama saja menyulut bom waktu. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mencanangkan Kampung KB di RW XII, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan, Solo, Jumat (11/11). Kampung KB tersebut merupakan yang pertama di Kota Solo.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mencanangkan Kampung KB di RW XII, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan, Solo, Jumat (11/11). Kampung KB tersebut merupakan yang pertama di Kota Solo.
Dalam sambutannya Surya Chandra mengingatkan akan pentingnya program KB yang mulai ditinggalkan. Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk kembali menggaungkan dan membangkitkan program KB kembali.
"Meninggalkan program KB itu sama saja dengan menyulut bom waktu. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan bencana luar biasa di masa mendatang, terutama di bidang pangan," ujarnya.
Pentingnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk, kata dia, menjadi perhatian tersendiri Pemerintahan Jokowi. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan membentuk Kampung KB di setiap kabupaten dan kota.
"Melalui Kampung KB kita akan membangun kependudukan, KB, dan keluarga atau kualitas manusia," katanya.
Surya menambahkan, kampung KB pertama kali dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada Januari 2015 di Cirebon. Sampai saat ini dari total kabupaten dan kota di Indonesia, 85 persen di antaranya sudah mencanangkan Kampung KB. Dia berharap sisa 15 perawan bisa tercapai akhir tahun ini.
Plt Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam negeri, Diah Indrajati mengingatkan pembentukan Kampung KB tidak hanya sekadar memenuhi target. Pemerintah daerah diminta untuk mengedepankan pendekatan berbasis inisiatif dan kesadaran masyarakat. Dengan demikian Kampung KB yang terbentuk betul-betul bisa berjalan sesuai harapan.
Sementara itu anggota Komisi IX DPR, Imam Suros Imam Surono menilai kinerja BKKBN dalam rangka membangkitkan kembali kesadaran masyarakat untuk ber-KB sejauh ini sangat bagus. Oleh sebab itu sangat layak jika anggaran untuk menjalankan program itu terus ditingkatkan.
"Anggaran untuk BKKBN yang tadinya Rp 2 triliun sekarang sudah dinaikan menjadi Rp 3,4 triliun. Kami berharap dengan dukungan anggaran yang sangat besar ini program KB berjalan maksimal," tutup Imam.