Kartu Prakerja Diklaim Jadi Program Jokowi-Ma'ruf Paling Bermanfaat
Program kartu prakerja menempati peringkat keempat sebagai program paling bermanfaat era Jokowi-Ma'ruf.
Direktur Eksekutif Prakerja Deni Puspa Purbasari menyebut program Prakerja merupakan salah satu program yang paling bermanfaat dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Berdasarkan survei tracking yang dilakukan Manajemen program Prakerja, program tersebut menempati peringkat ke-4 sebagai program yang paling bermanfaat setelah program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP).
“Survival Tracking menunjukkan bahwa Prakerja menempati peringkat 4 dari program Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf yang dianggap paling bermanfaat setelah BLT, KIS, dan KIP,” kata Deni dalam sambutannya di acara Temu Alumni Prakerja 2024, Kamis (3/10).
Adapun berkat hadirnya program Prakerja dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dimana jumlah penerima Kartu Prakerja yang pada saat mendaftar statusnya bekerja sebanyak 39 persen, kemudian bertambah menjadi 55 persen.
“Dari jumlah ini, setelah 2 bulan pelatihan angkanya meningkat dari yang semula 39 persen menjadi 55 persen dalam 2 bulan pasca penyelesaian pelatihan di Prakerja,” ujarnya.
Artinya, kata Deni, membuktikan bahwa program Prakerja merupakan program yang bagus, bukan hanya secara teknokratik melainkan juga bagus secara politik, Karena itulah sebenarnya esensi dari Public Policy.
Sejumlah Negara Tertarik Terapkan Program Kartu Prakerja
Keberhasilan program Prakerja tidak hanya dirasakan di dalam negeri saja, melainkan program ini juga sudah dikenal secara global. Hal itu dibuktikan banyak negara yang tertarik untuk mereplikasi atau menerapkan program Prakerja di negaranya. Diantaranya, Pemerintah Kamboja.
“Prakerja telah direplikasi oleh Pemerintah Kamboja, dirilis programnya oleh Prime Minister Kamboja pada bulan November untuk 1,5 juta jiwa pekerja mereka,” ujarnya.
Selain Kamboja, Pemerintah Thailand, Maroko dan negara bagian Serawak juga tertarik mempelajari program Prakerja.
“Prakerja juga telah dipelajari oleh Pemerintah Thailand, Pemerintah Maroko, dan Negara bagian Sarawak,” ujarnya.
Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa.
Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Selama 2020-2022, Prakerja menjadi bagian Program Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi Covid-19.