Peserta Program Kartu Prakerja Paling Banyak Usia 18-35 Tahun, Mayoritas Lulusan SMA
Program Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan.
Direktur Eksekutif Prakerja Deni Puspa Purbasari mengatakan, mayoritas peserta program Prakerja adalah generasi milenial dan generasi Z atau biasa yang disebut Gen Z.
“Dari peserta program Kartu Prakerja mayoritas usia 18 sampai 35 tahun atau bisa dibilang itu adalah gen Z dan milenial,” kata Deni dalam sambutannya di acara Temu Alumni Prakerja 2024, Kamis (3/10).
Lebih lanjut, Deni menyampaikan pendidikan peserta Kartu Prakerja mayoritas adalah SMA ke atas, gender yang paling banyak mengikuti program Prakerja 51 persen adalah perempuan. Kemudian, peserta program Prakerja banyak yang berasal dari daerah perdesaan.
Deni bercerita, pelatihan di ekosistem prakerja sejak awal hingga saat ini secara kumulatif mencapai 6 ribu lebih program pelatihan baik online maupun offline yang semuanya terkurasi dan telah diverifikasi, serta relevan.
Bidang Pelatihan di Program Prakerja
Pelatihan di Prakerja saat ini sudah ada pelatihan digital skills hingga AI, cyber security, green skills dan lain sebagainya. Lembaga pelatihan atau lembaga kursus yang ada di Prakerja pun telah mencapai 540 lebih.
Secara kumulatif dari tahun 2020 hingga sekarang berdasarkan hasil dari evaluasi, program Prakerja meningkatkan kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, inklusi keuangan, dan literasi digital dari para peserta.
Menurutnya, kehadiran program Prakerja dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dimana jumlah penerima Kartu Prakerja yang pada saat mendaftar statusnya bekerja sebanyak 39 persen, kemudian bertambah menjadi 55 persen.
“Awalnya 39 persen dalam 2 bulan pasca pelatihan naik menjadi 55 persen. PMO akan melakukan tracer study terhadap semua alumni Prakerja 18,9 juta jiwa pada bulan November ini, karena kita mampu dengan menggunakan teknologi digital,” pungkasnya.