Kepala BMKG Bantah Akan Ada Gempa Besar Magnitudo 7,5 di Pasaman Barat
Gempa susulan terus terjadi. Namun makin lama makin melemah. BMKG tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi tetapi hanya prediksi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, tidak benar adanya informasi yang beredar mengenai akan muncul gempa susulan berkekuatan magnitudo 7,5 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera.
"Saat ini tidak pernah kami informasikan aman ada gempa susulan sebesar itu. Tetapi potensi gempa patahan atau segmen angkola tertinggi magnitudo 7,5 sebagai mitigasi bencana," kata Kepala BadanMeteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati dalam pernyataan yang diterima di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Minggu (27/2). Dilansir Antara.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
Sementara, gempa yang terjadi di Pasaman Barat belum dipastikan apakah segmen angkola, sianok, segmen semangko atau ada patahan baru.
"Saat ini kami masih melakukan pengkajian terhadap segmen mana gempa yang terjadi di Pasaman Barat ini," katanya.
Menurutnya, gempa susulan terus terjadi. Namun makin lama makin melemah. BMKG tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi tetapi hanya prediksi.
"Masyarakat perlu waspada namun jangan panik. Dari data kami gempa susulan tetap terjadi namun magnitudonya makin lemah," katanya.
Dia menegaskan, masalah gempa saat ini sudah mereda. Yang perlu dikhawatirkan saat ini adalah masalah longsor.
"Yang perlu ditakutkan saat ini adalah longsoran di lereng Gunung Talamau karena material bisa menutupi aliran sungai yang ada," katanya.
Jika aliran sungai tertutup dan hujan terus terjadi, dikhawatirkan aliran sungai dengan material kaki Gunung Talamau itu bisa membuat aliran baru yang mengancam warga aliran air bukan.
"Longsoran itu bisa diikuti oleh banjir yang bisa menghantam permukiman warga," katanya.
BMKG menekankan perlunya pemetaan pemukiman di sekitar kaki Gunung Talamau agar untuk sementara warganya dipindahkan.
Untuk itu, pihak Balai Sungai, BPBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang perlu melakukan penyisiran untuk membersihkan tumpukan material di sungai yang ada.
Sementara itu Kepala Pusat Sesmologi Teknik Geofisika Potensial BMKG Rahmat Triyono menambahkan saat ini pihaknya terus melakukan survei kelapangan untuk memetakan kerusakan yang disebabkan gempa itu.
Kemudian pemetaan tanah untuk rencana relokasi jika memang nanti sangat membahayakan bagi warga.
"Diukur dulu betapa jarak bisa merelokasi warga. Bagi rumahnya yang retak jangan dihuni dahulu. Hasil survei lapangan nanti akan dipublikasikan," katanya.
Dia menegaskan isu tentang gempa susulan yang kuat tidak perlu dikhawatirkan lagi tetapi bahaya longsor yang perlu diwaspadai.
"Kita fokus sekmen atau patahan mana yang terjadi gempa Pasaman Barat ini dalam rangka mitigasi bencana," katanya.
Sementara itu Bupati Pasaman Barat Hamsuardi didampingi Wakil Bupati Risnawanto mengatakan data sementara sekitar 2.000 rumah rusak akibat gempa, lima orang meninggal dunia dan sekitar 10.500 orang mengungsi akibat gempa Jumat (25/2) .