Kepala BNN sebut ada SMP di Medan mayoritas siswanya pemadat
Budi menyatakan para pecandu narkoba adalah mayat hidup yang menanti ajal.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, mengaku terkejut dengan hasil tes urine terhadap para siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Medan, Sumatera Utara. Ternyata, menurut dia, sebagian besar dari mereka menggunakan narkoba.
Budi mengatakan, peristiwa itu diketahui secara langsung di lokasi beberapa waktu lalu. Sebelum itu, dia menerima informasi dugaan banyaknya pelajar di Medan menggunakan barang terlarang itu.
Buat membuktikan dugaan itu, Budi memanggil kepala daerah dan kepala BNN setempat. Lalu, dia meminta dilakukan tes urine kepada para siswa dengan cara mengambil sampel.
Sedikitnya 70 siswa dipilih secara acak dites urine. Hasilnya sangat mengejutkan. Sebanyak 58 dari 70 siswa itu dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"70 siswa yang dites urine, 58 di antaranya positif narkoba. Berarti mayoritas siswa di sekolah itu konsumsi narkoba. Itu salah satu SMP di Medan," kara Budi di Palembang, Selasa (29/3).
Menurut Budi, fakta itu menunjukkan narkoba semakin menjadi musuh negara karena merambah generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa.
"Sekarang tidak perlu slogan lagi, tapi kerja nyata. Narkoba harus diperangi, rusak generasi kita," ujar Budi.
Dalam catatannya, mantan Kabareskrim Polri itu menyebutkan, setiap hari setidaknya ada 40 hingga 50 orang pecandu, mayoritas usia produktif, meninggal akibat narkoba. Belum lagi puluhan juta generasi muda menunggu ajalnya tiba.
"Itu tidak bisa dipungkiri. Saya bilang pengguna itu zombie-zombie yang menunggu giliran kematian. Kalau bom Thamrin yang menewaskan tujuh orang dan dunia berkomentar. Tapi 40 sampai 50 orang per hari mati karena narkoba, kita bisa tidur nyenyak, kita biarkan, itu tidak dibenarkan," ucap Budi.
Baca juga:
30 Persen pelajar SMP dan SMA di Bekasi perokok aktif
Pelajar di Purwakarta wajib bawa alat kebersihan dua kali seminggu
Kepala BNN ingin peradilan pelaku narkoba disamakan dengan koruptor
Foto Bupati Ovi ditampilkan Waseso, mahasiswa Sumsel teriak 'huuu'
BNN beberkan kuasa napi perintahkan sipir penjara edarkan narkoba
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang ditekankan Gubernur Kalsel kepada anak-anak Banua saat mengunjungi sekolah? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,” tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Kenapa Bintara TNI tersebut bangga dengan anaknya? "Kebanggaan dan kebahagiaan orangtua adalah anak-anaknya bisa menjadi lebih hebat dari dirinya," demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa orang tua siswa menarik anaknya dari Binus School Serpong? Namun, informasi yang didapat dari pihak Binus, ada beberapa orang tua siswa yang akhirnya menarik anaknya dari sekolah itu.