Kepala BNN: Urusan narkoba ini seperti dipukulin
Menurut Heru, upaya BNN bersinergi dengan berbagai negara penyuplai prekursor atau bahan pembuat narkoba sudah dilakukan. Termasuk ke negara yang terkenal memasok narkoba ke Indonesia.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Heru Winarko menyampaikan, memberantas peredaran narkoba di Indonesia memerlukan kerja keras yang ekstra. Sindikat jaringan narkoba baik nasional dan internasional yang sistematis menyebarkan narkoba terus mencari kelengahan petugas hingga bisa berhasil memberikan pukulan telak alias meloloskan barang haram.
"Kita urusan narkoba ini seperti dipukulin. Double cover terus kita bertahan," tutur Heru dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertemakan 'Pemerintah Serius Tangani Narkoba' di Jakarta Pusat, Selasa (20/3).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana Nunuk Maryati berkebun? Warga Kelurahan Kuciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini memang menyulap rooftopnya menjadi penyedia bahan pokok makanan seperti sayur sampai ikan segar.
-
Apa prestasi Kartini Hermanus di TNI? Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
Menurut Heru, upaya BNN bersinergi dengan berbagai negara penyuplai prekursor atau bahan pembuat narkoba sudah dilakukan. Termasuk ke negara yang terkenal memasok narkoba ke Indonesia.
"Saya ikut konferensi di Wina soal narkoba, bertemu 12 negara yang di antaranya memproduksi prekursor atau bahan pembuat narkoba. Saya ajak, sampaikan bahwa warga negara Indonesia ada banyak di berbagai negara dan sebaliknya. Kalau narkoba tidak kita antisipasi, bukan hanya warga Indonesia yang terdampak, tapi juga warga mereka," jelas dia.
Selain itu, Heru mengaku sudah bertemu juga dengan beberapa pihak pengelola lapas terkait maraknya peredaran bahkan pengendalian narkoba dari balik jeruji besi. Evaluasi pun dilakukan untuk membangun sistem pencegahan perihal tersebut.
"Seperti adanya narkoba di lapas, kemarin saya bertemu orang lapas, bagaimana membangun sistem di sana. Mungkin anggota dewan bisa memperjuangkan juga di sana. Saya ingin bukan hanya ada pembinaan di lapas, tapi juga rehabilitasi. Karena tidak semua pengguna mau direhabilitasi," kata Heru.
Kemudian usaha BNN lainnya bersama dengan Bea Cukai, sinergitas dilakukan untuk terus siaga baik dalam pencegahan dan percepatan informasi di sejumlah wilayah khususnya perbatasan. Lalu lintas barang keluar dan masuk antar negara diawasi, bahkan menggunakan radar berteknologi canggih.
"Termasuk sistem masuknya prekursor ke Indonesia dengan Bea Cukai. Bagaimana sistemnya, berapa butuhnya sih Indonesia dengan masuknya prekursor itu," ujar Heru.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anggota DPR ingatkan Irjen Heru: BNN 'belantara' dan tak ada 'mata air'
Polri resmi serahkan 6 nama pengganti Heru Winarko dan Aris Budiman ke KPK
Cegah anak buah 'nakal', Kepala BNN Heru Winarko gandeng KPK
BNN musnahkan 21 liter sabu cair hasil operasi diskotek
BNN musnahkan 15,8 kg narkoba hasil penindakan di Aceh & Diskotek MG