Keramaian Kembali Tak Terkendali, Pasar Murah Covid-19 di Medan Ditutup
Antrean sudah terjadi sejak pagi. Sebanyak 300 orang yang mengantre di bagian depan sudah dibenarkan masuk ke dalam dan dilayani panitia. Jumlah ini sesuai paket yang disediakan di sana.
Hari kedua pasar murah yang digelar Pemprov Sumut di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Medan, Senin (18/5), kembali tak terkendali. Ratusan warga berdesakan dan mengabaikan protokol kesehatan untuk mendapatkan paket sembako dengan harga miring.
Ratusan warga berdesakan di pintu masuk ke lokasi pasar murah. Mereka bahkan sempat menggoyang gerbang besi. Petugas keamanan yang ada di sana tidak dapat berbuat banyak.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Antrean sudah terjadi sejak pagi. Sebanyak 300 orang yang mengantre di bagian depan sudah dibenarkan masuk ke dalam dan dilayani panitia. Jumlah ini sesuai paket yang disediakan di sana.
Sebelumnya, pihak Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan menyiapkan 600 paket per hari selama 5 hari pelaksanaan pasar murah. Ratusan warga yang tidak dapat masuk ke dalam Gedung Serbaguna emosi dan merasa dibohongi.
“Tadi kami disuruh datang jam 08.00 Wib, nggak jadi. Terus jam 10.00 Wib disuruh datang, rupanya sudah tutup. Ini katanya besok lagi jam 13.00 Wib disuruh datang. Ini maksudnya apa?” kata Lina Ginting (40), warga sekitar yang turut antre.
Seperti warga lain, Lina sangat kecewa tidak dapat membeli paket sembako murah itu, karena dia sangat membutuhkannya. Perempuan ini mengaku tidak pernah mendapat bantuan apa pun dari pemerintah, padahal usaha fotokopinya sudah kehilangan pelanggan sejak kampus di sekitar lokasi itu libur karena pandemi Covid-19.
"Dari Jokowi itu nggak pernah aku dapat. Aku miskin baru. Aku tukang fotokopi. Mahasiswa nggak ada. Apa yang mau kumakan?" teriaknya.
Pasar Murah di Gedung Serbaguna akan Ditutup
Keramaian yang tidak terkendali ini membuat instansi terkait mengevaluasi seluruh pasar murah di Sumut. Bahkan, pasar murah di Gedung Serbaguna rencananya ditutup, meskipun kegiatan ini rencananya berlangsung selama lima hari.
"Akan saya tutup. Kesehatan lebih penting," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut Ridho Haykal Amal.
Dia menyayangkan kejadian hari pertama, Minggu (17/5), berulang di hari kedua pasar murah di Gedung Serbaguna. Pihaknya juga akan mengevaluasi titik pasar murah lainnya agar masyarakat yang berada di tengah kesulitan tidak terciderai hak kesehatannya.
Sebelumnya, Pemprov Sumut melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan akan menyalurkan 12 ribu paket sembako murah. Penjualannya menggunakan sistem paket dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. Dalam satu paket warga bisa membeli 10 Kg beras, 1 Kg minyak goreng, 1 Kg gula pasir dan paket lainnya.
(mdk/fik)