Kerap lolos dari polisi, Iqbal menyerah di tangan Tim Anti Bandit
Kerap lolos dari polisi, Iqbal menyerah di tangan Tim Anti Bandit. Pemuda 20 tahun warga Jalan Jagir Sidomukti, Surabaya itu ditangkap di Jalan Ngagel usai merampas laptop milik Maria Endi Agustin (20), warga Jalan Margorejo Masjid, yang tengah dibonceng temannya dengan motor di lokasi kejadian.
Tiga kali lolos dari kejaran polisi saat melakukan aksi pencurian dan kekerasan (curas), Iqbal Gilang Perkasa akhirnya berhasil dibekuk Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur di aksinya yang kali keempat. Sayang, rekan tersangka, Itong, berhasil kabur dan ditetapkan sebagai DPO alias buron.
Pemuda 20 tahun warga Jalan Jagir Sidomukti, Surabaya itu ditangkap di Jalan Ngagel usai merampas laptop milik Maria Endi Agustin (20), warga Jalan Margorejo Masjid, yang tengah dibonceng temannya dengan motor di lokasi kejadian.
"Rekan tersangka, yaitu IT (Itong), berhasil kabur dan kita tetapkan sebagai DPO. Tersangka IGP (Igbal) ini adalah eksekutornya, sedang IT bertindak sebagai joki," terang Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra Wiguno, Selasa (21/2).
Duet Iqbal dan Itong ini, lanjut Bayu, kerap beraksi di wilayah Surabaya timur. Di 2016, keduanya menjarah daerah Bratang, Tenggilis dan Panjang Jiwo. Hasil jarahannya itu, kerap dijual kepada Ayiek (30), seorang penadah yang akhirnya juga diamankan petugas di rumahnya, Jalan Tambak Wedi.
"Namun diaksi yang keempatnya, yaitu di daerah Ngagel, tersangka berhasil kita tangkap. Namun rekan tersangka berhasil lolos," lanjutnya menyayangkan.
Di hadapan penyidik, tersangka Iqbal dan Ayiek sempat adu mulut. Sebab, Iqbal mengaku menjual barang rampasannya itu seharga Rp 350.000. Namun, Ayiek menyangkal, karena dia telah membayar Rp 3 juta untuk satu unit laptop yang dicuri Iqbal.
Perang mulut kedua tersangka baru berhenti saat Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar yang turut mendampingi Wakasat Reskrim, terpaksa melerainya. "Ini yang benar mana? Dijual Rp 3 juta apa Rp 350.000?" kata Lily dengan nada sedikit keras. "Iya Rp 3 juta," jawab Iqbal pasrah.