Kerja Keras Rizky Sakinah, Guru Honorer dengan Gaji Minim Kini Jadi Pegawai PPPK
Kisah Rizky Sakinah Purba yang bertransformasi dari guru honorer menjadi PPPK mencerminkan semangat, dedikasi, dan kreativitas yang patut dicontoh.
Mimpi Rizky Sakinah Purba, seorang perempuan berusia 29 tahun, akhirnya terwujud. Setelah mengabdikan diri sebagai guru honorer di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2017, kini ia resmi menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat ini. Ini bukan hanya soal status PPPK, tetapi juga pengakuan atas perjuangan saya selama bertahun-tahun," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di Padang Lawas pada Selasa, 14 Januari 2025.
- Jumlah Seleksi PPPK 2024 Belum Akomodir Guru Honorer
- Dapat Rp500 Ribu, Momen Wanita Guru Honorer Perlihatkan Gaji Pertamanya Ini Curi Perhatian
- Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan
- Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu Sering Bantu Murid Kurang Mampu, Belikan Alat Tulis hingga Sepatu
Kabar bahagia ini diterima Rizky pada 1 Januari 2025. Bagi Rizky, pencapaian ini merupakan buah dari doa, kerja keras, dan dukungan dari keluarga serta teman-teman.
"Ini adalah perjalanan panjang penuh liku. Namun, saya selalu percaya bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil," tambahnya.
Rizky memulai kariernya sebagai guru honorer dengan gaji yang sering kali tidak mencukupi, tetapi cinta dan panggilan jiwanya untuk mengajar membuatnya tetap bersemangat.
“Saya tahu menjadi honorer penuh tantangan, tetapi melihat senyum dan semangat siswa-siswa saya, semua itu terbayar,” katanya.
Pemasukan Tambahan
Untuk meningkatkan penghasilan, Rizky juga mengajar les privat Matematika dan mengaji. Ia bahkan sering berpindah dari madrasah ke tempat les tanpa jeda.
"Capek, tapi saya senang bisa membantu siswa memahami pelajaran lebih baik," ujarnya.
Di tengah kesibukannya, Rizky juga menyalurkan hobi membuat prakarya dari barang bekas. Salah satu karyanya yang banyak diminati adalah pot bunga dari ban bekas. Dengan kreativitasnya, ia berhasil mengubah limbah yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
"Saya ingin memberikan contoh kepada siswa bahwa barang bekas pun bisa menjadi sesuatu yang berguna jika kita kreatif. Selain itu, ini juga salah satu cara untuk menjaga lingkungan," jelasnya.
Pot bunga hasil kreasinya banyak diminati oleh masyarakat sekitar dan bahkan pernah digunakan untuk dekorasi taman sekolah.
"Saya ingin terus mengembangkan karya prakarya ini agar dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan masyarakat sekitar," tutup Rizky.
Kesetiaan dalam Melayani
Rizky, yang menjabat sebagai guru PPPK, memiliki komitmen yang tinggi untuk mengabdikan diri sepenuhnya dalam dunia pendidikan. Ia berencana untuk mengintegrasikan kreativitas dalam proses pembelajaran.
"Saya ingin mengajarkan kepada siswa bahwa kesuksesan bukan hanya soal akademik, tetapi juga kreativitas dan semangat pantang menyerah," ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Rizky ingin mendorong siswa untuk berpikir di luar batasan tradisional pendidikan.
Mahyarni Junida Nasution, selaku Kepala MTsN 1 Padang Lawas, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian Rizky.
"Beliau adalah contoh nyata bagaimana seorang guru dapat berkontribusi besar, baik di dalam maupun di luar madrasah. Semoga kesuksesannya ini menjadi inspirasi bagi banyak orang," kata Mahyarni.
Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran guru dalam memberikan dampak positif bagi siswa dan komunitas.