Kesal karena sering dimarahi, Sopan Sofiyan bekap wajah istri hingga tewas
Kepada polisi, Sofyan mengaku tak sanggup menahan emosi, lalu nekad menghabisi nyawa istrinya. Sofiyan berpura-pura terjadi perampokan di rumahnya. Pada Senin (1/10) dini hari, ia mendatangi kamar istrinya dengan membawa bantal.
Entah setan apa yang merasuki pikiran Sopan Sofiyan (23), dia nekat membunuh istrinya Niah (26) hanya lantaran kesal karena sering dimarahi. Pelaku mengaku kerap berkelahi dengan sang istri dan diusir dari rumah mereka, di Jalan Pinang Merah, Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.
"Petugas berhasil menangkap Sofiyan, serta menyita sejumlah barang bukti tindak kejahatan. Seperti bantal yang digunakan membekap wajah korban sampai meninggal," ujar Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan kepada merdeka.com, Kamis (4/10).
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban KDRT? Kekerasan ini tidak terbatas pada satu gender atau usia tertentu; sebaliknya, ia merajalela di berbagai lapisan masyarakat, merusak kehidupan individu yang terjebak di dalamnya.
-
Kenapa KWT Srikandi dibentuk? Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Kepada polisi, Sofyan mengaku tak sanggup menahan emosi, lalu nekad menghabisi nyawa istrinya. Sofiyan berpura-pura terjadi perampokan di rumahnya. Pada Senin (1/10) dini hari, ia mendatangi kamar istrinya dengan membawa bantal.
"Lalu pelaku wajah istrinya dengan batal sampai kehabisan napas. Tak sampai di situ, kemudian pelaku mencekik leher korban," ungkapnya.
Sofyan mengatur strategi agar aksinya tidak ketahuan. Pelaku mengabarkan kepada tetangga bahwa Nia korban perampokan. Seluruh perhiasan emasnya dilucuti. Termasuk dua telepon genggam korban.
"Pelaku juga merusak engsel jendela. Jadi terkesan maling masuk lewat situ. Pelaku juga membenturkan keningnya di tembok. Membuat kebohongan seakan dirinya dipukul rampok," jelas Restika.
Pelaku mengikat kaki dan melakban mulutnya sendiri agar seolah jadi korban perampokan. Namun akhirnya kebohongan pelaku terbongkar dengan mudah. Polisi sejak awal curiga semua rekayasa.
"Petugas sudah feeling dari awal, kematian korban mencurigakan, seperti bukan korban perampokan," terang Restika.
Restika menjelaskan, selain curiga dengan kematian Nia tak seperti akibat dibunuh perampok, polisi juga merasa janggal dengan cara mengikat kaki Sofiyan.
"Kakinya saja yang diikat, sedangkan tangan Sofyan tidak diikat. Setelah kita interogasi dan dari hasil olah TKP, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya telah membunuh istrinya sendiri," jelas Restika.
Atas perbuatan, Sofyan dijerat Pasal 340 KUHP karena melakukan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Baca juga:
Kerap dipalak, Ondok bacok teman sekampung hingga tewas
Pembunuh WNA Li Hui ditangkap, saat ini berada di China
Duterte akhirnya mengakui satu-satunya dosa yang dia perbuat
2 Pembunuh siswi SMK di Deli Serdang ditangkap, 1 pelaku masih diburu
Juru parkir bunuh rekan kerja karena takut lahannya diambil