Kesenian Sakral Topeng dan Wayang Majapahit Sukses di Ulundanu Art Festival
Penampilan kesenian Sakral Topeng dan Wayang Majapahit sukses membuka acara Ulundanu Art Festival V Tahun 2019.
Penampilan kesenian Sakral Topeng dan Wayang Majapahit sukses membuka acara Ulundanu Art Festival V Tahun 2019. Karya seni legendaris yang terbilang sangat sakral ini ditampilkan dengan sangat apik, apalagi diselenggarakan di salah satu cakra Dunia, yakni di DTW Ulundanu Beratan, Baturiti, Tabanan, Kamis (24/10), sekaligus penampilan ini merupakan penampilan perdana di Bali, bahkan di Dunia.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang diraih Wali Kota Tarakan? Wali Kota Tarakan Raih Penghargaan Tokoh Indonesia Pengembang Digitalisasi Upaya digitalisasi dan elektronifikasi di bidang layanan publik Kota Tarakan meraih apresiasi.
©2019 Merdeka.com
Hadir pada kesempatan tersebut Tenaga Ahli Menpar bidang Pemasaran dan Kerjasama I Gede Pitana, Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Bali, Ketua DPRD Provinsi Bali, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Forkompinda Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan serta undangan terkait lainnya.
Dengan mengusung tema ‘Tri Semaya’ yang berarti apa yang kita lakukan selama ini berorientasi kepada masa lampau dan merumuskan harapan masa depan, dengan kata lain membangun keseimbangan alam, manusia dan lingkungan, Pementasan Topeng dan Wayang Majapahit ini diharapkan Tabanan akan semakin dikenal bukan saj sebagai lumbung berasnya Bali namun juga dikenal sebagai lumbung kesejahteraan melalui kegiatan kepariwisataan dan mampu membangkitkan semangat masyarakat menuju masa depan yang maju, adi dan makmur.
"Sebelumnya tentunya saya ucapkan rasa syukur karena atas restu beliau kita dapat hadir disini dalam keadaan sehat dan berbahagia. Jadi hari ini adalah festival yang kelima. Kali ini event ini sangat bermakna dan memiliki arti yang luar biasa, dimana dengan keadaan jaman yang semakin tua, artinya banyak perubahan terhadap alam terhadap pola pikir manusia sehingga terjadi sesuatu yang tidak pada tempatnya atau anomali," ungkap Bupati Eka saat mengawali sambutannya saat itu.
Oleh karena hal itu, dikatakan Bupati Eka bentuk rasa kepedulian dan rasa cinta tanah air dan cinta akan warisan leluhur dihadirkan pada festival ini sesuatu yang sakral sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur, khususnya leluhur Majapahit yang dulu pernah mensejahterakan Indonesia, sehingga Indonesia dulu pernah menjadi Negara yang luar biasa, welas asih, penuh dengan hasil bumi, rakyatnya makmur dan sejahtera.
"Mudah-mudahan dengan penampilan Topeng dan Wayang Majapahit ini bisa memberikan makna yang luar biasa, khususnya Tabanan, Bali dan Indonesia, Nusantara yang kita cintai secara umum. Dengan tema Tri Semaya bagaimana kita tetap berkiblat kepada leluhur kita terdahulu dan kita perankan sekarang untuk menuju masa depan yang maju, adil dan makmur ke depannya," pungkas Bupati Eka.
Pada kesempatan yang sama, pihak Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang diwakili tersebut Tenaga Ahli Menpar bidang Pemasaran dan Kerjasama I Gede Pitana menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi tingginya dan setulus-tulusnya kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sudah secara konsisten 5 tahun berturut-turut melaksanakan festival ulundanu Beratan ini.
"Kegiatan ini bagi kami merupakan dedikasi dari wujud komitmen masyarakat untuk melestarikan seni, melestarikan budaya, melestarikan alam dan pada saat yang sama menghidupkan pariwisata untuk kehidupan dan kesejahteraan kita semua. Memang dalam pariwisata kami selalu berpegang bahwa semakin dilestarikan bahwa semakin mensejahterakan," imbuh Pitana.
Bagi pihaknya, event ini merupakan salah satu program Bali recovery disamping berbagai program lainnya di Tabanan yang didukung oleh pihaknya yang memang sudah masuk dalam calendar of event internasional dan ini merupakan ajang mempromosikan destinasi wisata. Sebuah festival akan bisa menjadi branding apabila dilakukan secara konsisten dengan tanggal dan waktu yang pasti.
"Oleh karena itu festival seperti ini harus dipromosikan bukan saja untuk eventnya, juga untuk destinasi dan kunjungan wisatawan ke depannya. Untuk itu saat ini kami mengajak 19 tour operator dari luar negeri untuk mengadakan funn trip. Kami berharap travel agen dari luar negeri itu akan memperkenalkan lebih luas lagi festival ini dan bukan saja festivalnya, melainkan Danau Beratan, wilayah Bedugul, Tabanan sebagai destinasi yang wajib dikunjungi," jelas Pitana.
(mdk/hrs)