Ketika Menaker ingin menjadi 'office boy'
Pemuda Hanif membuat akun di Join Kandidat. Cukup mengisi nama, nomor telepon, pekerjaan yang diinginkan, lokasi kerja, status kerja (full time atau part time), gaji yang diinginkan dan foto diri.
Lupakanlah M Hanif Dhakiri sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Kali ini ia adalah pemuda pengangguran yang sedang mencari pekerjaan. Sebagai pemuda yang hanya lulusan SMP, ia ingin menjadi office boy di sebuah perusahaan. Lalu, ia mengunduh aplikasi Join Kandidat. Sebuah aplikasi ketenagakerjaan yang mempermudah seseorang mendapatkan pekerjaan.
Pemuda Hanif membuat akun di Join Kandidat. Cukup mengisi nama, nomor telepon, pekerjaan yang diinginkan, lokasi kerja, status kerja (full time atau part time), gaji yang diinginkan dan foto diri. Tak perlu mencantumkan ijazah. “Buat akunnya cukup 15 menit. Tidak seribet bikin lamaran dan curriculum vitae,” ujarnya.
Keesokan harinya, Hanif menerima notifikasi dari Join Kandidat yang memberitahukan ada perusahaan yang mencari tenaga office boy, mengundang dia untuk interview pada hari Rabu, 10 Mei 2017, jam 12 di Hotel Bidakara Jakarta. Lalu bertemulah Hanif dengan perwakilan perusahaan tersebut untuk kesepakatan kerja.
Itulah simulai pemanfaatan aplikasi Join Kandidat, sebuah aplikasi ketenagakerjaan yang digagas grup band Slank, yang diluncurkan pada Rabu, 10 Mei 2017 di Hotel Bidakara Jakarta.
Apa beda Join Kandidat dengan job portal lainnya? Join Kandidat mempermudah pencari kerja menengah ke bawah, yang low skill, tanpa ijazah sekalipun, mudah mendapatkan kerjaan. Misalnya buruh bangunan, penjaga toko, sopir, buruh angkut barang dan pekerjaan low skill lainnya. Data Pusat Statistik menyebutkan, tujuh juta lebih pengangguran di Indonesia adalah pemuda putus sekolah (drop out), dengan keahlian kerja terbatas. Sayangnya, informasi lowongan pekerjaan yang disediakan oleh beberapa job portal yang telah ada.
“Join Kandidat memberikan akses yang lebih baik yang middle low. Selama ini job portal yang ada lebih banyak mengambil yang middle up,” ujar Menteri Hanif saat peluncuran. Aplikasi ini sangat penting karena memberi akses yang luas kepada 60 persen lebih angkatan kerja nasional dengan keahlian terbatas karena luusan SD-SMP. “Saya telah membuktikannya”.
Namun, bukan berarti aplikasi ini tidak menyediakan pekerjaan bagi profesi menengah ke atas. Terdapat 2000 lebih jabatan pekerjaan yang tersedia, sesuai dengan Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia yang telah disahkan Kementerian Ketenagakerjaan.
Tentang rendahnya skill sebagian besar angkatan kerja Indonesia juga dibenarkan drumerr Slank, Bimbim. Fans Slank (Slanker) juga banyak pengangguran. Hal itu menginspirasi Slank untuk membuat aplikasi yang mempermudah orang mendapatkan pekerjaan. Menariknya, selain mempermudah seseorang mendapatkan pekerjaan, Join Kandidat juga mendidik orang juga menjadi entrepreneur. Dengan fitur KPay pada aplikasi itu, pemilik akun bisa berjualan pulsa telepon, menerima pembayaran BPJS Ketenagakerjaan, air, listrik, dan pembayaran yang lain. “Jadi dengan aplikasi ini, semua orang bisa langsung kerja,” ujarnya.
Kaka, sang vokalis Slank, menilai selama ini pemerintahan Jokowi melalui Kemnaker sudah terlihat serius mengatasi masalah pengangguran ini. Karena itu, Slank merasa mantap bekerjasama dengan Kemnaker dibawah pimpinan Menteri Hanif Dhakiri, untuk bersama-sama mengembangkan aplikasi ini.
"Aku lihat Pak Jokowi serius ngurus rakyat agar yang masih nganggur bisa kerja. Aku prihatin dengan masih banyaknya Slankers yang kerjanya belum jelas. Begitu juga aku lihat Mas Hanif (M. Hanif Dhakiri, Menaker RI) ini serius banget ngurus masalah-masalah pengangguran dan orang miskin. Dari sini kami mantap bekerjasama untuk membantu saudara-saudara yang masih nganggur", jelasnya.
Dalam Join Kandidat, lanjut Kaka, perusahaanlah yang mencari pekerja, bukan pekerja yang sibuk bikin CV dan melamar pekerjaan.
Acara launching ditutup dengan menyanyikan lagu “Kutakbisa” bersama-sama Slank, Menaker Hanif dan pengunjung.