Ketua DPR sebut memerdekakan Palestina adalah utang sejarah KAA
"Saya berharap konferensi antarparlemen ini bertujuan untuk memperbaiki masa depan yang lebih damai dan sejahtera."
Ketua DPR Setya Novanto berharap forum Konferensi Parlemen Asia-Afrika yang pertama kali digagas ini bisa lebih berperan memainkan wacana-wacana kritis dalam dunia global. Dia beranggapan jika upaya-upaya mencari solusi bagi perdamaian dunia, khususnya di kawasan Asia-Afrika, merupakan hal yang harus direalisasikan, dengan target yang kongkret sehingga tak terbatas wacana saja dalam pengimplementasiannya.
"Masalah pembangunan berkelanjutan, kemiskinan kesehatan, konservasi lingkungan hidup, kemerdekaan Palestina dan perubahan iklim, masalah-masalah itu bukan lagi terbatas untuk diwacanakan di kalangan ahli saja, tapi sebaiknya dijadikan perhatian khusus bagi para pemimpin negara," kata Setya Novanto dalam pidato pembukaannya di Konferensi Parlemen Asia-Afrika, di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (23/4).
"Saya berharap konferensi antarparlemen ini bertujuan untuk memperbaiki masa depan yang lebih damai dan sejahtera, bagi rakyat kedua benua. Upaya mencari solusi atas masalah dunia yang semakin kompleks, yang membutuhkan kerjasama yang luar biasa. Dengan target konkret, yaitu menjamin langsung kehidupan manusia," katanya menambahkan.
Melalui ajang perhelatan ini, lanjut Setnov, diharapkan masyarakat dan para pemimpin di kawasan Asia-Afrika, bisa menuntaskan utang sejarahnya melalui upaya-upaya memerdekakan Palestina dari penindasan yang dilakukan Israel selama ini.
Selain itu, penguatan kerjasama kawasan Selatan-Selatan, yang kerap tertinggal di beberapa negara Asia-Afrika, diharapkan bisa terwujud melalui Konferensi Parlemen Asia-Afrika yang pertama kalinya digagas pada usia ke-60 tahunnya ini.
"Kita akan menuntaskan utang sejarah yang belum kita selesaikan, yaitu memerdekakan Palestina. Kemitraan baru yang efektif membuka jalan bagi keberhasilan, untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina ke depan," ujar Setnov.
"Diharapkan juga, Konferensi Parlemen Asia-Afrika ini dapat menghasilkan hal-hal yang memperkuat kerjasama Selatan-Selatan, yakni perdamaian dunia dan kesejahteraan rakyat. Maka perlu dibangun komunikasi antarbenua melalui kerjasama antarparlemen di Asia-Afrika ini," pungkasnya.
Baca juga:
Rasa terima kasih Palestina atas perjuangan Indonesia
Jika merdeka, Palestina pilih ibu kota di Yerusalem
Temui SBY, PM Palestina ucapkan terima kasih atas bantuan Indonesia
Kemlu: Semua delegasi KAA setuju mendukung Palestina merdeka
Akhir-akhir ini Jokowi lantang bicara kemerdekaan Palestina
Di depan pemimpin KAA, Jokowi sentil PBB tak berdaya soal Palestina
4 Janji manis Jokowi buat Palestina dari arena KAA
-
Kapan Konferensi Asia Afrika di Bandung digelar? Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada 18 sampai 24 April 1955 menghasilkan 10 kesepakatan yang tertuang dalam Dasasila Bandung.
-
Kenapa Soekarno menolak mengundang Israel ke Konferensi Asia Afrika? Sementara itu, selama Konferensi Asia Afrika di Bandung, Ir. Soekarno, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, menolak mengundang Israel dalam konferensi tersebut sebagai bentuk komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
-
Di mana Konferensi Asia Afrika tahun 1955 berlangsung? Kongres ini menjadi sorotan dunia karena ramahnya Bandung dan Indonesia dalam menerima delegasi dari sejumlah negara.
-
Siapa saja yang hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina'? Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu 5 November 2023.
-
Siapa yang memegang peranan penting dalam kelancaran Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, sosok yang memegang peranan pening dalam lancarnya KAA adalah Roeslan Abdulgani.
-
Apa yang diusulkan oleh TKN Fanta Prabowo-Gibran kepada pemuda Indonesia terkait Palestina? TKN Fanta Prabowo-Gibran mengajak pemuda Indonesia peduli pada isu kemanusiaan di Palestina, membangun solidaritas yang kuat. Wakil Ketua Pink Fanta, Khadijah Almakiya mengatakan keberpihakan anak muda bisa ditunjukkan dengan membangun narasi positif soal Palestina di media sosial dan meluruskan berita bohong atau hoaks yang beredar luas.