Penulis Kelahiran Israel Cabut Kewarganegaraannya, Tolak Dijadikan Alat Genosida Terhadap Rakyat Palestina
Kewarganegaraan dijadikan alat genosida oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
Penulis kelahiran Israel, Avi Steinberg, mengumumkan pada Kamis, dia telah secara resmi mencabut kewarganegaraan Israelnya. Dia mengatakan, kewarganegaraan Israel tersebut "selalu menjadi alat genosida" yang melegalkan kolonialisme pemukim. Kolonialisme pemukim (settler colonialism) adalah bentuk penjajahan yang bertujuan mengusir penduduk asli dari tanah airnya.
“Kewarganegaraan Israel didasarkan pada jenis kejahatan kekerasan terburuk yang kita ketahui, dan kebohongan yang semakin mendalam yang bertujuan untuk menutupi kejahatan tersebut,” tulisnya dalam artikel op-ed yang diterbitkan publikasi berita berhaluan kiri Truthout, dikutip dari Middle East Eye, Rabu (1/1).
Steinberg lahir di Yerusalem dari orang tua yang berasal dari Amerika dan dibesarkan dalam keluarga Ortodoks. Pada 1993, keluarganya pindah ke AS. Dia menemukan bahwa rumah yang mereka tinggali di Israel sebelumnya merupakan milik keluarga Palestina yang diusir dari tanah air mereka dan pindah ke Yordania dan tidak diizinkan kembali ke Palestina.
Steinberg mengutip sejumlah undang-undang yang disahkan setelah berdirinya Israel yang melegitimasi kolonialisme dan diskriminasi, termasuk Deklarasi Kemerdekaan tahun 1948, Undang-undang Kepulangan tahun 1950, dan Undang-undang Kewarganegaraan tahun 1952.
UU tersebut menurutnya bermula dari peristiwa Nakba tahun 1948, ketika pasukan Israel mengusir sekitar 80 persen penduduk Palestina dari tanah air mereka, dan upaya selanjutnya yang dilakukan oleh para pemukim untuk mendapatkan pengakuan internasional.
“Ini adalah dokumen palsu,” kata Steinberg.
“Penampilan pejabat… tidak lain adalah upaya licik negara ini untuk menyembunyikan pelanggaran hukumnya yang mendasar.”