FOTO: Potret Memilukan Bayi di Jalur Gaza Meninggal karena Hipotermia, Tubuhnya Sampai Membeku
Meninggalnya Jumaa al-Batran menunjukkan betapa parahnya situasi yang dihadapi keluarga rentan Palestina di tengah serangkaian serangan dan blokade Israel.
Cuaca dingin dan hujan lebat membuat penderitaan warga Jalur Gaza, Palestina, semakin bertambah. Beberapa orang dilaporkan meninggal dunia karena hipotermia, salah satunya adalah bayi berusia satu bulan Jumaa Al-Batran.
Jumaa dan saudara kembarnya, Ali, dijumpai sang ibu Noura dalam kondisi terbujur kaku saat tertidur di tenda darurat yang ditempati keluarga mereka di sebuah pengungsian di Deir Al-Balah, Jalur Gaza Tengah.
"Noura mengatakan bahwa ia telah mencoba membangunkan Jumaa, tetapi ia tidak kunjung bangun, dan saya bertanya tentang Ali dan ia mengatakan, ia juga tidak kunjung bangun," kata Yahya Al-Batran, ayah Jumaa dan Ali, kepada Reuters pada Minggu (29/12/2024).
"Saya menggendong Jumaa, ia pucat pasi dan membeku seperti salju, seperti es, membeku."
Kedua bayi tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa Jumaa tak tertolong. Dia meninggal dunia karena hipotermia. Sementara, Ali dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan dokter, Jumma merupakan salah satu dari enam warga Palestina yang meninggal karena kedinginan selama beberapa hari terakhir di Jalur Gaza.
Meninggalnya Jumaa al-Batran menunjukkan betapa parahnya situasi yang dihadapi keluarga rentan Palestina di tengah serangkaian serangan dan blokade yang terus dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.
Selain serangan udara, Israel juga memberlakukan blokade total di Gaza dengan memutus pasokan bahan bakar, makanan, air, listrik, dan perlengkapan lainnya.
Curhatan dua anak perempuan Palestina ini begitu menyayat hati. Keduanya kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. akibat penjajahan Israel atas Palestina.