Ketua GP Ansor soal Tamasya Al Maidah: Itu apa sih, aneh-aneh aja
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil heran akan adanya aksi 'Tamasya Al Maidah'. Dirinya merasa hal tersebut tidak perlu dilakukan kalau hanya ingin membuat keonaran.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil heran akan adanya aksi 'Tamasya Al Maidah'. Dirinya merasa hal tersebut tidak perlu dilakukan kalau hanya ingin membuat keonaran.
Tamasya Al Maidah adalah gerakan yang mengajak warga untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat pemungutan suara Pilgub DKI putaran kedua.
"Itu apa sih, aneh-aneh aja. Enggak perlu disikapi berlebihan," katanya pada acara silaturahim kebangsaan bersama PKPI bertema 'Mempererat Tali Silatirahim, Memperkokoh Sinergi Kebangsaan' di Hotel Amaris, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (7/4).
Yaqut mengatakan, apabila nanti hal tersebut dilakukan, pihaknya telah siaga untuk mengantisipasi keonaran saat pencoblosan.
"Kalau soal antisipasi, kita sudah mengatisipasi setiap gerakan mereka. Kalau mereka bermaksud bikin Tamasya Al Maidah untuk mengacau pilgub DKI, kita sudah siapkan kader-kader di semua daerah untuk hadapi kelompok-kelompok yang ingin Jakarta tidak stabil," tegasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengaku menerima laporan akan adanya aksi 'Tamasya Al Maidah'. Aksi ini akan dilakukan pada saat pencoblosan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, 19 Apri 2017.
"Kami menyampaikan kepada khalayak Tamasya Al Maidah tidak usah dilakukan. Emang mau Tamasya ke mana?," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Gedung KPUD DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
'Tamasya Al Maidah' ini mengajak warga di luar Jakarta ikut menjadi saksi dan mengawal TPS pada hari pencoblosan. Mereka mengklaim aksi ini termasuk dalam aksi membela Islam dan mengawal penegakan Surat Al Maidah 51.
Dalam pengamanan pada saat pencoblosan, polisi akan dibantu oleh TNI. Nantinya, Polri dan TNI akan berjaga di luar TPS.
"Kita akan menurunkan anggota di lapangan, yakni satu anggota Polri dan TNI. Nantinya mereka akan menjaga satu TPS. Kami diperintah Undang-undang untuk menjaga ketertiban. Kami menjaga kenyamanan pemilih siapa saja. Paslon dua atau tiga. Sehingga pemilih nyaman berada di TPS," katanya.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini membantah kalau pengamanan Polri dibantu TNI terkait isu akan adanya aksi Tamasya Al Maidah.
"Kami maksimal saja. Yang penting masyarakat aman saat memilih," tutupnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Baca juga:
Pesan Ahok untuk GP Ansor: Pertahankan Islam Rahmatan Lil 'Alamin
Ketua GP Ansor: Ahok itu Sunan Kalijodo
Dukung Ahok, GP Ansor buat posko kawal Pilgub DKI berjalan damai
AM Hendropriyono: PKPI dukung GP Ansor perangi kelompok radikal
Djarot minta GP Ansor bantu ciptakan Pilgub DKI aman dan tenang